RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, merespons cepat laporan seorang warganya yang mengaku tidak menerima upah setelah bekerja di Batam.
Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya, @dedimulyadi71, pada Rabu (13/8/2025), Dedi menyatakan siap membantu menyelesaikan masalah tersebut.
Kasus ini mencuat setelah seorang pria bernama Chandra, yang mengidentifikasi diri sebagai warga Jawa Barat, mengunggah video di TikTok.
Dalam video tersebut, ia meminta perlindungan langsung kepada Dedi Mulyadi. Chandra mengungkapkan bahwa dirinya bersama 63 pekerja lainnya mengalami perlakuan tidak adil dari majikan asal Tiongkok.
“Saya, Chandra, sebagai warga Jawa Barat, meminta perlindungan kepada Kang Dedi Mulyadi. Bahwa saya bersama rekan-rekan 63 orang diperlakukan tidak adil. Saya memohon bantuan,” ungkap Chandra dalam videonya.
Tidak hanya itu, Chandra menuturkan bahwa mereka juga diusir dari mess pekerja meskipun gaji belum dibayarkan.
Baca Juga: Anggota DPRD Jawa Barat Minta Masyarakat Cermati Perubahan Alam
“Kami sekarang gaji tidak dibayar, dan sekarang kami diusir seketika. Tolong tanggapi Pak Dedi.” tambahnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Dedi Mulyadi menegaskan bahwa ia akan segera mengambil langkah konkret untuk membantu para pekerja. Ia juga telah mengidentifikasi Chandra sebagai warga Desa Citarik, Kabupaten Sukabumi.
“Saya sudah bertemu datanya, ternyata warga tersebut berasal dari Kabupaten Sukabumi, Desa Citarik, dan saya sudah punya nomor kontaknya. Nanti siang jam 10 saya akan telepon dan saya selesaikan,” kata Dedi.
Baca Juga: PPATK Buka Kembali Rekening yang Diblokir! Ini Alasan di Balik Pemblokiran Rekening Dormant
Sebelumnya juga Dedi Mulyadi ini siap akan menyelesaikan problem ini sampai seluruh pekerja Jabar yang tidak diperlakukan adil di Batam bisa pulang kembali ke Jawa Barat.***