RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menyoroti isu pendisiplinan siswa di lingkungan sekolah.
Melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, pada Jumat (7/11/2025), Dedi menyampaikan pesan kepada tenaga pendidik, orang tua, dan masyarakat mengenai pentingnya disiplin dalam pendidikan karakter.
Dedi menekankan bahwa guru harus tetap menjalankan tugasnya untuk memberikan pendidikan karakter kepada siswa, terutama bagi mereka yang melakukan pelanggaran.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa bentuk hukuman tidak boleh bersifat fisik maupun merendahkan.
Baca Juga: Ngupahan dan SiGardaMas jadi Andalan Meraih Innovation Government Awards 2025
“Saya harapkan hukuman tidak dalam bentuk menampar, memukul, atau mencaci maki. Hukuman harus diganti dengan bentuk yang lebih mendidik dan produktif,” ujar Dedi.
Ia mencontohkan beberapa bentuk hukuman yang dapat membangun karakter siswa, seperti membersihkan ruang kelas, membersihkan toilet atau halaman sekolah, membersihkan kaca jendela, hingga mengecat fasilitas sekolah.
Menurutnya, bentuk hukuman seperti ini tidak hanya melatih disiplin, tetapi juga mengembangkan rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap lingkungan belajar.
Dedi kemudian menyoroti fenomena orang tua yang tidak terima anaknya diberi hukuman disiplin, meskipun tujuannya adalah untuk pembentukan karakter.
“Apabila ada orang tua yang ngotot menganggap hukuman disiplin itu memberatkan siswa, padahal tujuannya untuk memulihkan mentalitasnya, maka serahkan saja anak itu untuk dididik sendiri oleh orang tuanya,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa orang tua tersebut dapat memilih sekolah lain yang sesuai dengan cara pendidikan yang mereka inginkan.
Dalam penutupnya, Dedi memberikan semangat untuk para pendidik di Jawa Barat.
Baca Juga: Ngupahan dan SiGardaMas jadi Andalan Meraih Innovation Government Awards 2025