RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali memberikan penjelasan terbaru mengenai kasus yang menimpa Rizki Nur Fadhilah, penjaga gawang asal Kabupaten Bandung yang sebelumnya diduga menjadi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja.
Dalam unggahan Instagram pribadinya @dedimulyadi71 pada Selasa, 25 November 2025, Dedi tampil bersama Rizki sekaligus meluruskan berbagai kabar yang beredar.
Dedi membuka percakapan dengan nada bercanda saat bertemu Rizki.
“Nah inilah makhluk yang menyusahkan saya. Ayo, ayo, Kang Dedi… Kang Dedi. Di Kamboja ngapain kamu di sana, jadi korban apa?” tanya Dedi.
Baca Juga: Jangan Sampe Kelewat! Laporan Harian Peserta Magang Wajib Dibuat
Dalam video tersebut, Dedi menjelaskan alur bagaimana Rizki bisa sampai ke Kamboja.
Ia menegaskan bahwa Rizki bukan korban penipuan biasa, melainkan dibawa melalui rangkaian perjalanan yang terstruktur oleh orang tak dikenal.
“Dia dibawa dari Indonesia, dibuatkan paspor lagi di Jakarta. Setelah itu dibawa ke Medan, kemudian ke Malaysia, dan langsung dibawa ke Kamboja oleh orang yang tidak dikenal, tidak diketahui namanya dan identitasnya,” jelas Dedi.
Baca Juga: Batch 3 Program Magang Nasional Resmi Dibuka, Tersedia 30 Ribu Kuota Lowongan
Rangkaian perjalanan ini menunjukkan bahwa kasus yang dialami Rizki diduga kuat sebagai bagian dari jaringan perdagangan orang yang memanfaatkan tenaga kerja Indonesia untuk kegiatan ilegal di luar negeri.
Dalam pengakuannya, Rizki menceritakan bahwa dirinya dipaksa bekerja sebagai bagian dari penipuan online dengan modus “love scam”.
Ia harus berpura-pura menjadi seorang wanita untuk merayu laki-laki Indonesia. Setelah berhasil membangun kedekatan dan mengajak korban berkencan secara daring, pelaku kemudian mengirimkan video tidak senonoh yang direkayasa. Video tersebut lalu digunakan untuk mengancam korban agar mengirimkan uang.
Jika tidak memenuhi permintaan, video itu akan dikirimkan ke keluarga korban, terutama kepada istrinya.