nasional

Kisah Guru NTT Usai Videonya Ditanggapi Prabowo: Sampai Tidak Bisa Berjalan, Sa Baru Berhenti Mengajar

Minggu, 30 November 2025 | 14:39 WIB
Asnat Nenabu (56), guru honorer di Sekolah PAUD Sobana Fatilo, Amanatun Utara, Timor Tengah Selatan, NTT, telah resmi menjadi PPPK. (Tim Media Presiden Prabowo.)

RADARDEPOK.com  - Keterbatasan bukan halangan bagi Asnat Nenabu, guru PAUD di Desa Fotila, Amanatun Utara, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk terus mengajar.

Dengan upah Rp200 ribu per bulan, Asnat menegaskan akan tetap mengajar. Ia sekarang sudah resmi menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu usai videonya ditanggapi oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

Karena pendidikan adalah panggilan jiwanya. Sepanjang hidupnya akan ia dedikasikan untuk pendidikan anak-anak.

“Sampai saya tidak bisa berjalan, baru saya berhenti (mengajar). Biar saya berbakti kepada manusia dan bangsa, buat anak-anak saya. Biar sampai saya mata buta, baru saya berhenti,” kata Asnat di PAUD Sob’ana Fotila, sekitar 3 jam perjalanan darat dari Soe, ibu kota Kabupaten Timur Tengah Selatan, NTT pada Kamis, 27 November 2025.

Baca Juga: BRI Region 7 Jakarta 2 Hadiri Acara Akad Massal 26.000 KPR FLPP dan Serah Terima Kunci Bersama Presiden RI

Asnat baru saja diangkat menjadi PPPK paruh waktu setelah 36 tahun mengabdi sebagai guru honorer. Ia sempat mengajar di SMP Kristen Puli setamat SMA, kemudian pindah ke SD Inpres Fotilo.

Karena tidak memiliki ijazah S1, Asnat memutuskan mengajar di PAUD hingga kini.

“(Gaji) kami sudah dinaikkan. Satu bulan Rp500 ribu. Baru enam bulan tahun 2025,” ujar Asnat, seraya menegaskan bahwa gaji bukanlah hal utama baginya.

Asnat mengaku sangat mencintai anak-anak dan ingin menanamkan nilai etika, kejujuran, dan keberanian sejak dini.

Baca Juga: Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin Meninjau Langsung Lokasi Terdampak Bencana di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh dan Salurkan Bantuan

“Saya didik mereka dari etika, dari keberanian mereka, dari kejujuran mereka. Saya didik supaya mereka semakin hari semakin bertumbuh yang baik. Kalau dari dasar, PAUD itu didik dengan baik, semakin hari semakin mereka besar, mereka akan punya (karakter),” jelas Mama Asnat.

Asnat menyampaikan bahwa kecintaannya kepada anak-anak bahkan ia jalani sejak mereka masih dalam kandungan. Selain mengajar PAUD, ia juga menjadi Ketua Posyandu di kampungnya.

“Saya mendidik mereka mulai dari dalam kandungan ibu, sejak satu bulan dalam kandungan sampai sembilan bulan. Itu saya kawal para ibu hamil sampai melahirkan, lalu mereka dua tahun ke atas, tiga tahun ke atas, saya rangkul lagi untuk masuk ke PAUD,” tutur Asnat.

Untuk menambah penghasilan selain gaji mengajar, Asnat juga bekerja sebagai petani. Setelah mengajar, ia pergi berkebun. Jika bukan musim asam, ia menanam jagung, ubi, atau pisang.

Halaman:

Tags

Terkini