RADARDEPOK.COM - Jumlah korban akibat bencana banjir dan tanah longsor yang menerjang tiga provinsi di Sumatera yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali bertambah.
Hingga Minggu (30/11/2025), total 442 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara 402 lainnya masih dalam pencarian.
Data terbaru tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., dalam konferensi pers di Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Minggu sore.
Korban di Sumatera Utara
Suharyanto menjelaskan bahwa bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatera Utara terjadi sejak 25 November 2025, saat hujan deras mengguyur beberapa wilayah.
Pada 27 November, Gubernur Sumatera Utara menetapkan status tanggap darurat, dan operasi penanganan pun segera dilakukan oleh BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, dan unsur lainnya.
Menurut laporan terbaru ada 217 korban meninggal dunia dan 209 orang masih hilang.
Wilayah dengan dampak terparah meliputi Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan.
Baca Juga: Krisis BBM di Medan, Kendala Masuk Lokasi Bencana Semakin Parah
Peningkatan jumlah korban terjadi seiring intensifnya operasi pencarian oleh Satgas Gabungan serta laporan tambahan dari warga yang baru berhasil dijangkau akibat akses yang sebelumnya terputus.
Korban di Aceh
Di Provinsi Aceh, bencana merata di banyak wilayah, dengan total 18 kabupaten/kota terdampak, dan 11 di antaranya mencatatkan korban jiwa.
BNPB mencatat ada 96 korban meninggal dunia dan 75 orang masih hilang.