nasional

Tim Medis Gerakan Anak Negeri Temukan Kondisi Penyitas Didominasi Gatal hingga Diare di Tapanuli Selatan

Rabu, 3 Desember 2025 | 18:34 WIB
GAN kolaborasi dengan Pemkab Bogor telah menerjunkan tim medis ke Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, Rabu (3/12). (JIDDAN/METRO BOGOR)

RADARDEPOK.COM – Gerakan Anak Negeri (GAN) kolaborasi dengan Pemkab Bogor telah menerjunkan tim medis ke Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, untuk memberikan bantuan kepada para penyitas bencana, Rabu (3/12).

Tim yang terdiri dari tiga dokter dan enam perawat, di bawah pimpinan dr. Budi Suarman, menemukan kondisi yang memprihatinkan di antara para pengungsi.

Tim medis fokus memberikan pelayanan kesehatan di posko utama yang berlokasi di Kantor Kecamatan Batang Toru, tempat warga dari Desa Garoga dan Huta Godang mengungsi. 

Baca Juga: Jalankan Instruksi Prabowo, TNI AD Kerahkan Logistik Skala Besar ke Aceh, Sumut, Sumbar

Selain itu, mereka juga menjangkau posko-posko terpencil seperti Dusun Sukamaju (Benteng), Dusun Pulolubang, dan Dusun Tamansari di Desa Hapesong Baru, yang terletak di area perkebunan yang sulit diakses.

"Kami menemukan banyak warga yang menderita berbagai penyakit. Mulai dari meriang, batuk, pilek, hingga masalah kulit seperti dermatitis atau gatal-gatal akibat minimnya akses air bersih," ungkap dr. Budi. 

Ia menambahkan, di posko kecamatan, penyakit yang paling banyak diderita adalah batuk, pilek, gatal, dan diare. Kondisi ini diperparah oleh kurangnya air bersih, yang memaksa warga untuk buang air besar di sungai, itu pun jika tidak hujan dan hanya bisa dilakukan pada siang hari.

 Baca Juga: Ngeri! Pelajar Depok Dominasi Pecandu Narkoba, Ini Data dari BNN

"Masalah lainnya adalah WC di posko kecamatan yang mampet, menyebabkan penumpukan kotoran dan memicu timbulnya penyakit baru," jelas dr. Budi.

Krisis air bersih juga sangat dirasakan di Dusun Sukamaju, Pulolubang, dan Tamansari. Warga di sana tidak memiliki air bersih yang cukup untuk mandi dan mencuci, sehingga hanya mengandalkan aliran air sungai dadakan yang melintasi pemukiman mereka. 

Disinggung soal ketersediaan obat, dr. Budi memperkirakan bahwa persediaan obat-obatan yang ada hanya cukup untuk tiga hari ke depan. 

Baca Juga: Kerusakan Meluas, Mobilitasi Bantuan di Agam Terus Dipercepat untuk Penuhi Kebutuhan Pengungsi

Bahkan, beberapa jenis obat sudah mulai habis. Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan puskesmas terdekat.

Tim kesehatan GAN telah memeriksa sekitar 200 orang di empat posko yang mereka layani. Mereka berharap bantuan ini dapat meringankan penderitaan para korban bencana di Batang Toru, yang saat ini sangat membutuhkan perhatian dan bantuan. 

Halaman:

Tags

Terkini