nasional

Banyak Sampah Menggenang di Aliran Sungai, Dedi Mulyadi Ajak Para Kepala Daerah di Bandung Kerja Nyata Tangani Penyebab Banjir

Senin, 8 Desember 2025 | 19:39 WIB
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi patau tumpukan sampai yang menggenang di aliran sungai Citarum Bandung yang diduga jadi penyebab banjir (Instagram/@dedimulyadi71)

RADARDEPOK.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali menegaskan komitmennya dalam menangani persoalan banjir yang terus terjadi di wilayah Bandung Raya.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, pada Senin (8/12), Dedi menyampaikan bahwa dirinya akan memanggil seluruh kepala daerah dan kepala desa untuk bekerja serius dalam mengatasi masalah sampah serta alih fungsi lahan yang menjadi akar persoalan banjir.

Dalam video tersebut, Dedi memperlihatkan kondisi aliran sungai yang dipenuhi sampah.

Ia mempertanyakan asal sampah tersebut, dan diketahui bahwa limbah rumah tangga itu berasal dari wilayah Bojongsoang, Bojongsari, serta beberapa daerah lain di Kabupaten dan Kota Bandung.

Baca Juga: Program BRI Sahabat Disabilitas, Dorong Kegiatan Pelatihan dan Pemagangan Bagi Difabel

Ini sampah dari mana saja?” tanya Dedi, sembari menunjukkan tumpukan sampah yang menutup aliran sungai Citarum.

Dedi menjelaskan bahwa penumpukan sampah bukan satu-satunya penyebab banjir. Alih fungsi lahan secara masif menjadi faktor terbesar, di mana wilayah rawa dan ruang terbuka hijau berubah menjadi perumahan. Kondisi ini membuat air tidak memiliki ruang resapan alami.

Rawa-rawa berubah jadi pemukiman, daerah terbuka hijau jadi perumahan, akhirnya banjir wajar terjadi,” ujarnya.

Ia juga menyoroti kerusakan di bagian hulu yang kini berubah menjadi kebun sayur. Sistem pertanian yang menggunakan plastik membuat air hujan langsung turun ke lembah dan mengalir deras ke Sungai Citarum tanpa terserap tanah.

Baca Juga: Wajib Ada Alasan Jika Perusahaan Memberhentikan Peserta Magang Nasional

Hulunya berubah jadi kebun sayur. Nanam sayurnya pakai plastik, air jatuh ke plastik turun langsung ke lembah, ke Citarum penuh, banjir,” jelas Dedi.

Dedi memberi peringatan keras bahwa jika tata ruang tidak segera diperbaiki, maka Bandung akan menghadapi bencana banjir yang jauh lebih buruk.

Kalau ini tidak segera berubah, tata ruangnya dibenerin, tidak boleh ada izin perumahan baru. Saya yakin 2–3 tahun ke depan kalau banjir, ini semua tenggelam,” tegasnya.

Baca Juga: 1.148 Warga Kelurahan Ratujaya Depok Terima Bantuan Pangan dari Pemerintah

Halaman:

Tags

Terkini