RADARDEPOK.COM-Cuaca ekstrem yang melanda berbagai daerah termasuk Kota Depok membuat bencana banjir hingga kerusakan infrastruktur yang terjadi berulang kali membuktikan penataan kota yang tidak baik.
Pernyataan ini disampaikan secara tegas Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Depok, Siswanto saat diwawancara media di ruang fraksi Gedung DPRD Kota Depok, Kamis (4/12/2025).
“Ini bukti nyata bahwa tata kelola lingkungan hidup di Depok membutuhkan perombakan besar,” tegasnya.
Baca Juga: Kemensos Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Aceh Tamiang di Kawal Langsung Wamensos
Dirinya meminta dengan lantang agar Pemerintah Kota Depok Depom melakukan ‘tobat ekologi’ dan merombak total tata kelola lingkungan dari hulu hingga hilir.
Ia menyebut banyak saluran air dibangun tanpa memperhatikan peta aliran, elevasi tanah, hingga volume limpasan air. Sistem drainase di banyak wilayah justru saling memutus satu sama lain, alih-alih terintegrasi
Kritik ini, diterangkan Siswanto sudah berulang kali disampaikan Komisi D kepada pihak eksekutif, termasuk saat pembahasan Pansus RPJMD.
Baca Juga: Pebalap Astra Honda Siap Tampilkan Performa Terbaik di ARRC 2025
“Komisi D mengkritik keras buruknya integrasi jaringan drainase Depok. Namun, upaya perbaikan yang dilakukan dianggap tidak signifikan untuk menghentikan siklus bencana tahunan ini,” terang Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok.
Menyikapi perkiraan cuaca ekstrem yang masih akan berlangsung hingga akhir Desember, Siswanto menuntut Dinas PUPR untuk bergerak cepat, responsif, dan tidak bekerja setengah-setengah.
“Penanganan tidak boleh tambal sulam. Ketika satu titik diperbaiki, titik lain terbengkalai. Ini tidak boleh terjadi lagi. Kota ini butuh kerja terstruktur, bukan kerja spontan,” kata Siswanto.
Untuk solusi jangka panjang yang fundamental, ia mengusulkan agar Pemkot Depok menjadikan tahun 2026 sebagai tahun pemetaan. Mengumpulkan data akurat tentang ketinggian tanah, aliran air, kapasitas saluran, dan titik kerusakan.
“Kita butuh peta risiko banjir yang benar-benar komplet. Kalau data tidak kuat, kebijakan akan salah arah. Jadi ayo sama sama sadar, sama sama tobat ekologi,” ungkap Dewan Dapil Sawangan, Bojongsari, Cipayung.
Puncak dari kekacauan lingkungan ini terlihat jelas di sejumlah titik. Hujan berintensitas tinggi yang melanda Depok dalam beberapa minggu terakhir memicu banjir besar, bahkan di kawasan perumahan formal.