Senin, 22 Desember 2025

TPN Terbentuk Sandiaga Diusulkan PPP, AHY : Move On

- Selasa, 5 September 2023 | 06:30 WIB
RAPAT PERDANA: Dari kiri, Ketum parpol pengusung dan pendukung capres Ganjar Pranowo yakni Mardiono (PPP), Oesman Sapta Odang (Hanura), dan Hary Tanoesoedibjo usai melakukan rapat konsolidasi.  (Muhammad Ridwan/JawaPos.com)
RAPAT PERDANA: Dari kiri, Ketum parpol pengusung dan pendukung capres Ganjar Pranowo yakni Mardiono (PPP), Oesman Sapta Odang (Hanura), dan Hary Tanoesoedibjo usai melakukan rapat konsolidasi. (Muhammad Ridwan/JawaPos.com)

Menurut dia, kesuksesan dan kemenangan tetap bisa diraih tanpa harus mengorbankan nilai-nilai moral, etika, serta kehormatan dan persahabatan.

Baca Juga: Pangkostrad Laksanakan Courtesy Call dengan Singapore Army 3rd Division Commander

’’Tuhan tahu apa yang kita niatkan, kita ikhtiarkan, dan kita perjuangkan. Insya Allah, hasil tidak akan mengkhianati usaha,’’ tegasnya.

Sudirman Said, jubir Anies Baswedan, mengapresiasi sikap dan kematangan AHY. Dia menyatakan, sikap memaafkan dan mengajak seluruh kader untuk move on memberikan sinyal yang menunjukkan kedewasaan politik. ’’Baik dari Ketua Umum Mas AHY maupun seluruh jajaran Partai Demokrat,’’ paparnya.

Sudirman menambahkan, kesediaan untuk tetap bekerja sama dalam agenda-agenda kebangsaan yang lebih besar adalah sikap terpuji, yang menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan subjektif masing-masing pihak.

Baca Juga: Sambangi Ponpes Ora Aji, Erick Thohir Berpesan Jangan Miskin Hati dan Kemampuan Membangun Indonesia

Dia melihat AHY dan Anies Baswedan adalah generasi baru pemimpin Indonesia yang cerdas, santun, visioner, serta tetap menjunjung etika dan integritas.

’’Yang terjadi di antara keduanya bukanlah tindak pengkhianatan satu sama lain, melainkan niat baik dan komitmen bekerja sama yang belum bertemu momentum,’’ tegasnya.

Keduanya memiliki keterbatasan dalam mewujudkannya, terlebih Anies yang bukan pengurus atau kader partai tertentu, sehingga tidak punya daya paksa untuk memutuskan apa yang sudah menjadi pilihannya.

Baca Juga: Demokrat Evaluasi Dukungan ke Anies : Nasdem disebut Sepakat dengan PKB, Demokrat Merasa Dikhianati

Menurut dia, semua menyadari bahwa pemilu dan pilpres hanyalah satu fragmen pengelolaan bangsa dan negara. ’’Bila dalam pemilu belum bisa bekerja sama, masih banyak agenda besar yang dapat mempertemukan dua tokoh muda ini,’’ tegasnya.

Pada bagian lain, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas turut mengomentari perkembangan politik terkini, khususnya soal capres-cawapres. Yaqut meminta masyarakat memilih calon yang tepat. Serta, tidak memilih pemimpin yang memecah belah umat.

’’Harus dicek betul,’’ katanya. Misalnya, dicek apakah ada calon pemimpin yang pernah memecah belah umat. Kalau dirasa pernah ada yang demikian, Yaqut meminta jangan dipilih.

Baca Juga: Realisasi Pajak Provinsi di atas 45 Persen, Bapenda Jabar Gencar Sosialisasi

Yaqut juga mengimbau masyarakat tidak memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan. Menurut dia, agama seharusnya dapat melindungi kepentingan seluruh umat atau masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X