Pihaknya akan memberi keterangan dalam waktu dekat. “Terkait hal itu, mungkin nanti kita bisa bicarakan saat bertemu,” tutur dia singkat.
Diketahui sebelumnya, banyak laporan kepada pihak Radar Depok mengenai permasalahan penyerapan tenaga kerja dan gajinya yang hingga saat ini belum dibayar. Tidak hanya warga Jatijajar, bahkan Para pendatang dari luar daerah Kota Depok menjadi korban bobroknya sistem pada DLP.
Salah satu contohnya, yang pernah diungkapkan Radar Depok kejadian yang tidak mengenakan menimpa Rubi (24) karena mendapat pekerjaan yang tidak jelas meski awalnya diiming-imingi dengan gaji yang menggiurkan, sebesar Rp180ribu/hari mulai dari senin hingga jumat.
Namun yang didapatnya adalah harapan hampa karena kata salah satu e-commerce tersebut sudah tidak menerima karyawan perempuan, padahal sudah dua pekan bolak-balik ke lokasi tersebut.
Tak jauh berbeda dengan Rubi, warga Jatijajar berinisial AR yang sejatinya lokasi e-commerce tersebut berdiri justru tak dibayarkan hingga kini. Meski selama dua hari sudah bekerja menjadi sortir barang pada awal September.
“Iya benar saya sampai saat ini belum dibayar, padahal saya sudah mengadu kepada manajemen e-commerce tersebut,” tutup AR saat diwawancara Radar Depok beberapa waktu lalu. (***)
Artikel Terkait
1.714 Warga Jatijajar Terima Baksos dari Kementerian Sosial
Kelurahan Jatijajar Dorong Peningkatan Usaha Masyarakat
Kelurahan Jatijajar Siap Semarakan Maulid 1446 H
Warga Jatijajar Tagih Janji Depok Logistik Property, Penyerapan Tenaga Kerja Belum Terakomodir
Sengkarut Penyerapan Tenaga Kerja di Depok Logistik Property, DPMPTSP dan Dewan Bakal Minta Penjelasan DLP