Lalu air bersih. Listrik. Fasilitas umum yang sangat mendasar seperti sekolah, puskesmas, tempat ibadah, jembatan, dll, wajib ada di situ. Membangun itu membutuhkan waktu yang panjang. Saat ini kawasan itu masih minus.
Lalu penduduk yang beberapa hari lalu mau direlokasi itu akan ditaruh di mana? Demonstrasi penduduk Rempang dan para tokoh Melayu menentang relokasi itu, menurut saya, bukan hal yang salah.
Karena mereka tidak sekadar mempertahankan eksistensinya, mempertahankan 16 Kampung Melayu Tua, tetapi pemerintah yang belum menyiapkan hak-hak mereka di tempat relokasi.
Baca Juga: KPK Bantah Peras Rp 1 Miliar Yasin Limpo, Beres Diperiksa SYL Pergi Diam Diam dari Polda Metro Jaya
Tiga pesan Presiden Jokowi yang disampaikan Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelang ujung September 2023 ini menjawab sebagian dari hal-hal penting yang diharapkan penduduk Rempang itu.
Pertama, proses soal Rempang dilakukan secara baik, secara kekeluargaan, dengan soft. Seperti banyak orang tau, pada 7 September terjadi demonstrasi masyarakat Melayu Rempang bersama tokoh-tokohnya, di Batam, menentang relokasi penduduk pulau itu. Sejumlah 43 orang ditangkap, termasuk tokoh-tokoh Melayu yang ikut demonstrasi hari itu.
Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan kemudian mengancam akan membuldoser siapa saja yang menghambat relokasi. Lalu Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga mengancam akan memiting seribu orang dengan mengirim seribu petugas.
Baca Juga: SYL Mundur dari Mentan dan Fokus ke Kasus Hukum, Minta Waktu Istirahat
Tetapi Marsekal Margono sudah meminta maaf atas hal itu. Kemungkinan ini sebabnyak presiden berpesan agar dilakukan dengan baik, secara kekeluargaan, dengan soft.
Kedua, dengar aspirasi masyarakat Rempang. Dari pertemuan saya dengan beberapa tokoh di Rempang, paling tidak ada empat aspirasi. Satu, tidak mau direlokasi dengan alasan sudah turun-temurun di Rempang.
Dua, pembangunan Rempang Eco City tidak menggusur 16 Kampung Tua Melayu di Pulau Rempang. Tiga, (hanya sebagian orang), fasilitas yang akan mereka dapatkan di tempat relokasi harus jelas terlebih dahulu. Empat, harus ada ikatan pernyataan ganti kerugian harta-benda.
Baca Juga: Pembelian Beras Dibatasi : Dipicu Stok Terbatas dan Harga Melambung
Ketiga, pastikan hak-hak rakyat (Rempang), dahulukan kepentingan mereka. Hak-hak seperti sudah ditulis, perumahan, listrik dan air bersih, sarana pendidikan, kesehatan dan sistem penataan lingkungan. Dan hak paling utama adalah ekonomi.
Artinya, relokasi atau menggeser, belum dilakukan sebelum tiga pesan presiden dilaksanakan.***
Artikel Terkait
Liburan Murah ala Papandayan Resort and Leisure Park, Tempat Wisata Alam yang Cocok buat Healing
Taman Herbal Insani, Tempat Wisata Edukasi di Depok yang Murah Meriah, Cocok buat Liburan Bareng Keluarga
Kiara Artha Park, Tempat Wisata Malam yang Menampilkan Atraksi Air Menari, Lokasi gak Jauh dari Depok
Lampion Park Bandung, Sensasi Liburan di Tempat Wisata Malam yang Cocok buat Anak anak
Hanya Rp30 Ribu kamu Sudah bisa Mandi Air Panas Sepuasnya di Tempat wisata Alam ini, Gak Jauh dari Pusat Kota
Tempat Wisata Malam yang Lagi Hits, Hutan Menyala Dairyland Riverside Bak Negeri Dongeng!
Mirip Jurassic Park! Curug Seribu, Tempat Wisata Air yang gak Jauh dari Depok Tiket Masuknya cuma Ceban