Sementara itu, momen pengundian nomor urut menjadi ajang pertemuan banyak politikus. Salah satu yang menarik perhatian adalah pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Dalam momen tersebut, Kaesang bersimpuh lutut dan mencium tangan Megawati. Di situ Kaesang terlihat menyampaikan sesuatu kepada Mega. Selain Kaesang, sang kakak Gibran Rakabuming Raka juga menyempatkan bersalaman dengan Mega.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan istrinya, Arumi Bachsin, resmi masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Keduanya ditunjuk untuk memperkuat jajaran juru bicara TKN. Gibran mengatakan, alasannya memilih keduanya karena Emil dan istrinya memiliki kemiripan dengannya. ”Beliau cukup populer menjadi bupati di umur 31 (tahun). Saya sendiri jadi wali kota 33. Beliau luar biasa," ujarnya.
Baca Juga: XL Axiata Kuasai Pasar di Madura, Selalu Jaga Kualitas Jaringan
Emil menyambut baik tawaran Gibran. Dia mengaku sudah lama mengenal sepak terjang Gibran selama menjabat di Solo. ”Saya melihat bahwa ada potensi besar untuk membawa warna yang sangat berbeda dalam kepemimpinan Indonesia," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin merespons tuntutan masyarakat soal netralitas aparatur negara dalam Pemilu atau Pilpres 2024. ”Kita memang meminta supaya di lapangan para petugas kita, pelaksana kita, baik dari TNI, Polri, maupun dari ASN itu harus menjaga netralitas,” katanya di kompleks Istana Wakil Presiden, Jakarta, kemarin.
Ma’ruf mengingatkan bahwa penyelenggaraan pemilu itu adalah agenda rutin lima tahunan. Kemudian, sistem penyelenggaraannya juga sudah terbangun. Termasuk juga semangat pelaksanaan yang jujur, adil, dan rahasia. Dia berharap pelaksanaan pemilu kali ini berjalan dengan lancar serta kondusif.
Baca Juga: Kasus Cacar Monyet Masih Landai di Depok, Ini Pernyataan Dinkes
Ma’ruf juga sempat mengomentari kedekatan KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto dengan Presiden Jokowi. Menurut dia, sudah ada jaminan komitmen netral secara penuh oleh jajaran TNI. ”Soal (hubungan) dekat dan jauh itu relatif,” tutur dia.
KSAD Agus Subiyanto mengatakan, sudah ada peraturan bahwa anggota TNI dilarang melakukan politik praktis. Dia menekankan, kedekatannya dengan Presiden Jokowi sebatas kedekatan profesional dalam urusan pekerjaan.
Sementara itu, Polri telah menyiapkan satgas pengamanan capres dan cawapres. Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadan menerangkan, dalam Operasi Mantap Brata 2023 Polri terdapat pengamanan capres dan cawapres. ”Masing-masing capres dan cawapres mendapat dua tim pengamanan," terangnya.
Baca Juga: 10 Siswa SD Depok Ikuti Lomba FTBI Jawa Barat 2023, Kadisdik Minta Doakan Masyarakat
Untuk satu tim jumlahnya 37 orang yang terdiri dari SPRI aide de camp (ADC) 9 orang, lalu pengawalan pengamanan dan tenaga medis 21 orang. Terakhir, 7 orang pengawalan lalu lintas dengan dua sepeda motor dan dua sedan. ”Setiap capres dan cawapres mendapat dua tim," urainya.
Dengan begitu, satu capres mendapatkan pengawalan dari 74 personel Polri. Ramadan mengatakan bahwa satu tim mengawal capres dan satu tim mengawal ibu capresnya. ”Tugasnya berbeda-beda ya," ucapnya. (***)
Artikel Terkait
Hasilkan Pemilu 2024 yang Berkualitas, KPU Perkuat Keamanan Siber
Waspada, Polri Bersama KPU Antisipasi Kerawanan Pemilu 2024
KPU : Generasi Muda Kuasai Lebih dari 60 persen Suara di Pemilu 2024
Pengamat Politik : Kekosongan KPU Depok Bisa jadi Ancaman Serius Jelang Pemilu 2024
Presiden Joko Widodo Minta Pemilu 2024 Terpercaya, Bawaslu, DKPP hingga KPU Deklarasikan Pemilu Berintegritas
KPU dan KY Sepakat Tingkatkan Kapasitas Hukum untuk Jajaran KPU