Minggu, 21 Desember 2025

KPU : Generasi Muda Kuasai Lebih dari 60 persen Suara di Pemilu 2024

- Rabu, 8 November 2023 | 12:20 WIB
KEKUATANMILENIAL : Anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos secara tegas menjelaskan peran milenial memiliki porsi penting dalam suara pemilih serta menentukan pemimpin bangsa. ( ISTIMEWA)
KEKUATANMILENIAL : Anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos secara tegas menjelaskan peran milenial memiliki porsi penting dalam suara pemilih serta menentukan pemimpin bangsa. ( ISTIMEWA)

RADARDEPOK.COM-Dalam menghadapi pemilihan umum yang semakin dekat, generasi millenial dan gen Z di Indonesia didorong untuk aktif menggunakan hak pilihnya sebagai wujud kontribusi terhadap pembentukan masa depan bangsa.

Generasi millenial, yang mencakup individu yang lahir antara tahun 1981-1996, serta gen Z kelahiran 1997-2012 dianggap sebagai kekuatan besar dalam dinamika politik. Namun, tingkat partisipasi mereka dalam pemilihan umum belum mencapai potensi penuh.

Baca Juga: Aplikasi Solusee Indonesia, Karya Karang Taruna Kelurahan Mampang untuk Memajukan Ekonomi Masyarakat

Diketahui data dari KPU bahwa dari total 204 juta penduduk, kategorisasi pemilih berdasarkan usia menunjukkan generasi millenial dan Gen Z menguasai lebih dari 60 persen suara.

Dengan adanya data ini, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Betty Epsilon Idroos berupaya membangkitkan semangat partisipasi politik generasi tersebut, serta mendorong pentingnya partisipasi aktif generasi muda dalam menentukan arah masa depan bangsa.

"Kita sudah kategorisasi pemilih berdasarkan usia dari generasi millenial, gen Z dan X, pre boomer, dan baby boomer, kalau digabung antara gen Z dan millenial itu 62 persen dari 204 juta penduduk di Indonesia," ujar Betty.

Betty mengatakan, Generasi millenial dan Gen Z memiliki peran penting dalam menentukan kebijakan dan pemimpin yang akan membawa bangsa ini ke depan.

Baca Juga: Terlilit Hutang Bank dan Pinjol Bapak Anak Dua di Pangkalanjati Depok Gantung Diri

"Suara mereka bukan hanya kuantitatif tetapi juga memiliki potensi untuk membawa perubahan positif dengan cara pandang yang realistis, objektif, dan kritis terhadap situasi bangsa," kata Betty.

Betty menjelaskan bahwa generasi muda memiliki kecenderungan untuk membentuk kelompok-kelompok diskusi dan pertukaran ide, mereka saling bertukar pandangan mengenai calon-calon DPR RI dan DPRD serta menyampaikan pemikiran kritis terhadap perkembangan politik.

"Mereka tentu punya kelompok tersendiri, tentu mereka akan menularkan ini bagus deh dan ini enggak bagus, sekian banyak calon untuk DPR RI, DPRD mereka tentu akan saling bertukar pikiran," jelas Betty.

Baca Juga: Haru Biru Hadiah Kursi Roda untuk Rodiah Warga Duren Seribu, Empat Tahun Menderita Kelumpuhan

Dalam konteks ini, KPU mengajak semua peserta pemilu untuk tidak mengabaikan generasi muda, penting bagi para calon untuk mendekati dan memahami aspirasi generasi muda.

"Semua para peserta pemilu jangan lupakan anak muda, suara mereka tidak hanya memiliki bobot kuantitatif, tetapi juga nilai kualitatif yang sangat berharga untuk pembentukan kebijakan dan arah politik negara," tegas Betty.

Terakhir, Betty menekankan bahwa penyelenggaraan pemilihan umum di Indonesia akan menjadi acuan dunia, pemungutan suara dilaksanakan secara langsung dan transparan, masyarakat tidak dilarang untuk melihat hasilnya menciptakan suasana aman dan demokratis pada hari pencoblosan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X