RADARDEPOK.COM - Kekejaman Israel sudah kelewatan. Senin (20/11) pagi, tank Israel mengepung dan menembaki Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Sedikitnya, 12 orang meninggal menyusul serangan langsung Israel.
Al Jazeera melaporkan ada sekitar 700 orang, termasuk staf medis dan orang yang terluka, di dalam rumah sakit. Adapun korban tewas termasuk dokter dan pasien.
Quds News Network melaporkan bahwa kepala ortopedi rumah sakit tersebut, dr Adnan Al Barsh, terluka dalam serangan tersebut.
Baca Juga: Indept News 6 : Vendor PMT 'Nyanyi' Terkait Menu Stunting Depok
Al Barsh sebelumnya bekerja di Rumah Sakit Al Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, sebelum Israel memaksa menutup institusi tersebut pada pekan lalu.
Media pemerintah Palestina khawatir akan terjadi pembantaian dan penutupan paksa rumah sakit Indonesia seperti yang terjadi di RS Al Shifa.
Kementerian Kesehatan Gaza memperingatkan bahwa nyawa ribuan pasien, tenaga medis, dan pengungsi berada dalam risiko kematian akibat pemboman langsung dan berulang-ulang terhadap Rumah Sakit Indonesia.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa, sebelumnya melaporkan delapan orang tewas dalam penembakan artileri Israel terhadap rumah sakit tersebut.
Menurut Wafa, ada 150 pasien, 100 staf medis dan ribuan pengungsi di dalam fasilitas tersebut. Saksi mata mengatakan penembakan Israel menyebabkan rumah sakit tersebut kehilangan aliran listrik setelah generatornya berhenti bekerja.
Indonesia mengutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang telah menewaskan sejumlah warga sipil, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Baca Juga: Indept News 4 : Diduga Ada Mark Up Anggaran di PMT, Dinkes Depok Rincikan Anggaran
"Serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional," kata Retno berdasarkan transkrip pernyataannya yang dikirimkan Kemlu RI pada Senin 20 November 2023.
Retno mendesak semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan pengaruh dan kemampuannya untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya.
Dia mengatakan hingga saat ini Kementerian Luar Negeri masih hilang kontak dengan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan di RS Indonesia.
Artikel Terkait
Mengabdi untuk Masyarakat, FMIPA UI Edukasi soal Identifikasi Sederhana Bahan Kimia Berbahaya di Makan dan Minum
Ganjar dan Mahfud Kunjungi KWI, Paparkan Visi Misi di Hadapan Wali Gereja Indonesia
Tim Pemenangan Ganjar Mahfud Bentuk TPD di 38 Provinsi
Sambangi Pulau Garam, Mahfud MD ajak Masyarakat Madura Memilih Pemimpin yang Bersih
Ketua Fraksi Demokrat Jabar sampaikan Tuntutan Warga Parungpanjang ke Pj Gubernur, ini isinya
Pangkostrad Dianugerahi Rekor MURI Sebagai Insan Indonesia Yang Membantu Pengadaan Air Bersih Terbanyak Kepada Masyarakat Secara Berkelanjutan
Ganjar-Mahfud Kunjungi KWI, Paparkan Visi Misi di Hadapan Wali Gereja Indonesia