Senin, 22 Desember 2025

Sebelum Deklarasi Kebangsaan, Guru Besar UI Mengaku Mendapat Pesan Intimidasi

- Sabtu, 3 Februari 2024 | 18:30 WIB
Deklarasi Kebangsaan oleh Dewan Guru Besar UI dan Sivitas UI di Lapangan Rotunda, Universitas Indonesia, Jumat (2/2). (RADAR DEPOK )
Deklarasi Kebangsaan oleh Dewan Guru Besar UI dan Sivitas UI di Lapangan Rotunda, Universitas Indonesia, Jumat (2/2). (RADAR DEPOK )

RADARDEPOK.COM - Dewan Guru Besar Univerisitas Indonesia (UI) menyampaikan deklarasi kebangsaan mengajak seluruh kampus di Indonesia mengawal ketat berjalannya Pemilu 2024 di Lapangan Rotunda, UI, Depok, Jumat (2/2).

Ketua Dewan Guru Besar UI, Harkristuti Harkrisnowo, membacakan 4 poin sikap sivitas UI, diantaranya yaitu menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi.

Selain itu, sivitas akademika UI juga menuntut seluruh ASN, Pejabat Pemerintah, TNI, dan Polri dibebaskan dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon.

Baca Juga: Kanwil DJP Jawa Barat III Capai Target Penerimaan Tahun 2023

"Kami berdiri di sini, mengajak warga dan alumni Universitas Indonesia, untuk segera merapatkan barisan, guna mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi, menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan," ujar Harkristuti.

Harkristuti mengatakan merasa prihatin dengan keadaan demokrasi serta tatanan hukum yang ada di Indonesia saat ini.

"Hilangnya etika bernegara dan bermasyarakat, terutama korupsi, kolusi, dan nepotisme yang telah menghancurkan kemanusiaan dan merampas akses keadilan," ujar Harkristuti.

Baca Juga: Data BPS : Perokok di Depok Habiskan 72 Batang Per Minggu, Ini Langkah Dinkes

Sebelumnya, Harkristuti mengaku dirinya bersama sivitas akademika lainnya sempat menerima pesan WhatsApp yang mengintimidasi saat akan menyampaikan petisi yang mengkritik pemerintah ihwal pelaksanaan Pemilu 2024.

"Kami mendapat WA dari salah seorang mahasiswa kami yang mengatakan bahwa dia kecewa sekali, kenapa UI kok ikut-ikut UGM, ikut-ikut UII, lain-lain karena kita harusnya bisa pergi ke pejabat yang berwenang dan menyampaikan ide-ide," kata Harkristuti kepada wartawan di Rektorat UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2).

Dia mejelaskan pengirim pesan intimidasi tersebut mengaku sebagai seorang aparat berseragam, namun pengirim pesan tersebut tanpa menyebutkan dari institusi apa.

Baca Juga: Irish Bella dan Ammar Zoni Resmi Cerai di PA Depok, Bayar Nafkah Anak Rp10 Juta Diluar Pendidikan dan Kesehatan

"Kebetulan dia itu dari angkatan. Tapi saya enggak tahu angkatan apa ya, tapi pakai seragam. Walaupun dia tidak menyebut nama dan lain-lainnya, tapi dia berusaha agar kita tidak menjalankan apa yang kita lakukan pada hari ini," ujar Harkristuti.

Menurut Harkristuti, tindakan yang dilakukan dirinya bersama sivitas akademika UI lainnya merupakan bagian dari kebebasan akademis. 

"Kami enggak ngapa-ngapain. Kami mengatakan anda waktu di kampus diajari yang namanya academic freedom, kebebasan akademik dan etika akademik. Dan itulah yang sedang kami laksanakan pada hari ini," kata Harkristuti.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X