Senin, 22 Desember 2025

KPU Depok Bakal Dilaporkan ke DKPP, PKS Temukan 2.500 Suara Lari ke NasDem

- Rabu, 6 Maret 2024 | 07:15 WIB
Suasana pelaksanaan Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Pemilu 2024 tingkat kota yang dilakukan KPU Kota Depok di Hotel Santika, Jalan Margonda Raya, Kecamatan Beji, beberapa waktu lalu. (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)
Suasana pelaksanaan Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Pemilu 2024 tingkat kota yang dilakukan KPU Kota Depok di Hotel Santika, Jalan Margonda Raya, Kecamatan Beji, beberapa waktu lalu. (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Indikasi kecurangan Pemilu 2024 di Kota Depok kian terang benderang. Perlahan, satu per satu dugaan kecurangan itu mulai ditemukan Partai Politik (Parpol) saat Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Hasil Perolehan Suara Pemilu 2024 tingkat kota di Hotel Santika, Jalan Margonda Raya, Kecamatan Beji, Senin (4/3).

Padahal, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok sudah sering kali diwanti-wanti soal adanya indikasi kecurangan seperti selisih suara, pergeseran suara, hingga penggelembungan suara.

Terbaru, DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok mengungkap adanya dugaan penggelembungan ribuan suara ke partai lainnya, termasuk molornya Rapat Pleno Terbuka selama beberapa hari. Hal itu sekaligus membenarkan adanya dugaan kecurangan yang belakangan ini ramai diperbincangkan publik.

Baca Juga: Lagi-lagi Rekapitulasi di Depok Selisih Suara, Dua Kecamatan Diskorsing

Ketua DPD PKS Kota Depok, Imam Budi Hartono menuding ada oknum penyelenggara Pemilu yang berupaya menggelembungkan suara, untuk menguntungkan partai tertentu.

"Saya mendapat laporan dari tim. Tadi malam ada ditemukan penggelembungan suara Nasdem sebesar 2.500 suara di Kecamatan Sukmajaya, Depok. Alhamdulilah, baru saja habis Salat Subuh tim saksi PKS berhasil koreksi," ungkap Imam Budi Hartono kepada Radar Depok, Selasa (5/3).

Menurut Imam Budi Hartono, kasus serupa terjadi di Kecamatan Sawangan. Menguntungkan partai yang sama. Diduga ada penggelembungan suara untuk DPR RI di Kelurahan Kedaung sebanyak 153 suara, Sawangan Baru sebanyak 177 suara, dan Pengasinan sebanyak 250 suara.

Baca Juga: Korban DF Sebut Pelecehan Terjadi di Ruang Rektor Universitas Pancasila

"Kami DPD PKS punya data lengkap C1 salinan dari semua TPS dan saksi yang kuat. Jika ada pihak yang mencoba mengubah Sirekap harus diselesaikan di tingkat PPK dan KPUD. Kalau sudah ke MK sudah susah," tegas Imam Budi Hartono.

Melihat kasus ini, jelas Imam Budi Hartono, pihaknya tidak akan tinggal diam. DPD PKS Kota Depok bakal melaporkan penyelenggara Pemilu yang nakal dan membela kandidat tertentu ke DKPP.

"Untuk saksi PKS di KPUD agar berhati-hati dan sigap terhadap kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Disinyalir dikerjakan oleh oknum pihak penyelenggara Pemilu. Kami akan laporkan ke DKPP," tutur Imam Budi Hartono.

Baca Juga: Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Salurkan 596 KDS Santunan Kematian, Begini Pesannya

Imam Budi Hartono menilai, kondisi demikian jelas mencederai demokrasi. Pihaknya pun memohon pihak Kepolisian, untuk bisa membantu mengamankan Pemilu agar berjalan lancar dan netral. Tidak memihak.

"Mereka ingin mengambil kursi ke 6 DPR RI dengan cara yang merusak demokrasi, dengan menggelembungkan suara," tutur Iman Budi Hartono.

Menanggapi hal itu, Ketua DPD Partai NasDem Kota Depok, Hardiono meminta, DPD PKS Kota Depok untuk melakukan investigasi untuk membuktikan hal tersebut. Kemudian, membawanya ke jalur hukum sesuai ketentuan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X