Senin, 22 Desember 2025

Bulan Juni Harga Beras Paling Murah Rp14.900, Bulog Akui Sulit Kembali ke Harga Lama

- Rabu, 22 Mei 2024 | 06:40 WIB
Pedagang beras di Jalan Raden Saleh, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya saat melayani pelanggan ditengah harga beras yang kian naik usai pelaksanaan Pemilu 2024, Minggu (18/2). (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)
Pedagang beras di Jalan Raden Saleh, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya saat melayani pelanggan ditengah harga beras yang kian naik usai pelaksanaan Pemilu 2024, Minggu (18/2). (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COMSetelah 31 Mei 2024, harga eceran tertinggi (HET) beras bakal naik. Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan penetapan HET baru tersebut mempertimbangkan kondisi petani sekaligus konsumen.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menuturkan, setelah panen raya, harga beras tetap harus dijaga. Jangan sampai harga jatuh sehingga merugikan petani. Karena itu, direncanakan ada HET beras baru setelah masa berlaku HET beras relaksasi berakhir pada 31 Mei. ”Sekarang harga sudah kembali baik. Kami berupaya agar dari hulu hingga hilir seimbang,” katanya kemarin (21/5).

Baca Juga: Breaking News! Kursi Ke 3 Dapil 5 Cilodong Tapos Digoyang, PKS Depok Menangkan Gugatan di MK

Arief belum menyebutkan angka pasti HET beras yang baru. Namun, angka HET beras relaksasi Rp 14.900 yang berlaku saat ini akan menjadi angka minimal. ”Harga minimal Rp 14.900 itu,” ujarnya.

Bapanas membutuhkan waktu untuk menetapkan HET beras tersebut bersama kementerian dan lembaga terkait lainnya. Yang pasti, penentuan HET beras akan mempertimbangkan kondisi dan situasi petani sekaligus konsumen. Pertimbangan utama adalah petani dengan melihat cost production dan variable cost. ”Baru kita lihat kondisi konsumen atau hilirnya,” terang dia.

Arief mengatakan, saat ini sudah ada 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang mendapat bantuan 10 kg beras setiap bulan. Bila dikalikan dengan setidaknya tiga anggota keluarga, berarti ada sekitar 66 juta warga yang terbantu. ”Masyarakat bawah sudah terbantu,” ujarnya. Lalu, ada program beras murah. Program itu bisa membantu masyarakat kalangan menengah.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Depok Berikan Santunan Kematian Rp42 juta ke Guru Kecelakaan Bus di Subang

Meski HET beras naik, lanjut dia, belum tentu bisa memuaskan semua pihak. Petani sebenarnya lebih terpengaruh dengan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah. Kenaikan HPP gabah dilakukan bertahap. ”Dulu HPP gabah Rp 4.200, lalu naik Rp 5 ribu. Kini HPP gabah Rp 6 ribu. Tapi, petani bisa jadi inginnya Rp 7.200. Tapi, kita juga harus pertimbangkan konsumen atau masyarakat,” jelasnya.

Di sisi lain, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memproyeksikan harga beras dalam beberapa waktu ke depan sulit untuk turun. Menurut Bayu, jika ingin harga beras turun, harus ada gelontoran produksi beras dari dalam negeri yang bisa menyeimbangkan permintaan dan pasokan. ”Biasanya sulit dikembalikan kalau sudah sempat naik. Kecuali ada keadaan yang sangat luar biasa di mana panennya luar biasa banyak, besar, maka supply demand-nya bisa terjaga atau seimbang,” ujar Bayu.

Baca Juga: Bahaya Gula Berlebih pada Bayi : Fakta yang Perlu Mums Ketahui Bersama dr Anggun Retnita dan Doodle Exclusive Baby Care

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), meski ada panen raya, produksi beras diproyeksikan turun pada Juni tahun ini. ”Kalau dilihat data BPS, Juni saja sudah defisit lagi. Jadi, saya duga sulit untuk harga kembali (turun ke harga normal, Red),” tambah Bayu.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arnet Kelmanutu

Sumber: Jawa Pos

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X