Minggu, 21 Desember 2025

Operasi Bahlil Dipantau, Jokowi Tinggal Pilih Ketum atau Ketua Dewan Pembina Partai Golkar

- Selasa, 20 Agustus 2024 | 07:45 WIB
Bahlil Lahadalia bersama Presiden Jokowi. (Instagram) (Instagram)
Bahlil Lahadalia bersama Presiden Jokowi. (Instagram) (Instagram)

“Terus kalau dikecam tidak sesuai dengan AD/ART, ya kan ada AD/ART-nya disesuaikan, kan Munas Golkar itu lembaga tertinggi untuk melakukan perubahan apa saja, jadi bisa saja pemilik suara nanti melakukan perbaikan di dalam anggaran dasar. Undang-undang saja bisa diubah kok apalagi ini cuma anggaran dasar, jadi diperbolehkan dan memang kami menginginkan Pak Jokowi,” jelas Ridwan Hisjam.

Di samping itu, Ridwan Hisjam telah mendaftarkan diri untuk maju menjadi Ketum Partai Golkar Periode 2024-2029. Menurut dia, persiapannya untuk bersaing dalam pemilihan caketum telah dimulai sejak beberapa periode sebelumnya.

“Saya sudah siap dari 2019. Pada 2024, jika teman-teman masih ingat dan ada jejak digitalnya, saya adalah salah satu dari delapan pendaftar awal. Tiga orang tidak memenuhi persyaratan administrasi, sementara lima orang lainnya berhasil,” jelas Ridwan Hisjam di DPP Golkar Kemanggisan, Jakarta Barat pada Senin (19/8).

Ridwan Hisjam menekankan visinya untuk mengembalikan ruh Partai Golkar seperti masa lalu. “Begitu ada peluang untuk saya memimpin, saya mendaftar dengan harapan bahwa saya ingin mengembalikan Partai Golkar sesuai dengan ruh partai Golkar,” tutur Ridwan Hisjam.

Baca Juga: Maarten Paes Siap Main di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini Asal Usulnya di Indonesia

Saat ini, Ridwan Hisjam telah lolos verifikasi dari pihak penyelenggara. Namun, hasil verifikasi ini masih akan dicek lagi pada penyelenggaraan rapat pimpinan nasional sebelum musyawarah nasional Selasa (20/8) di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.

“Saya sudah lolos, beberapa calon lainnya juga sudah lolos. Saya sudah menjadi pengurus Golkar sejak era Orde Baru 1997 dan menjabat di DPR selama lima periode,” kata Ridwan Hisjam.

Sementara itu, Menteri ESDM sekaligus Caketum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengaku tidak tahu mengenai surat permintaan terhadap Jokowi tersebut. Dia mengaku, hanya berfokus kepada pencalonannya sebagai ketua umum Golkar.

“Saya kebetulan tidak tahu itu surat, silahkan tanyakan saja kepada yang membuat surat. Dan karena surat tidak ditujukan kepada saya, maka saya tidak mempunyai legal standing untuk menjawabnya,” kata Bahlil di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (19/8) malam.

Baca Juga: Puncak Walikota Cup: Indonesia Merdeka Depok Sejahtera, Enam Motor Disebar

Bahlil memilih tidak membahas surat tersebut. Sebab, siapapun boleh mendaftar sebagai calon ketua umum Golkar selama memenuhi syarat dan tahapan yang telah ditentukan.
“Jadi saya menghargai demokrasi, silakan saja bermain dalam kompetisi kerangka aturan yang diterapkan SC,” kata Bahlil.

Terpenting, ungkap Bahlil, dia telah menuntaskan kewajibannya sebagai Caketum Partai Golkar. Adapun, pendaftarannya diterima langsung Plt Ketua Umum Partai Golkar Agus Guniwang Kartasasmita, Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus dan petinggi partai Golkar lainnya.

"Alhamdulillah hari ini saya menuntaskan ikhtiar saya," kata Bahlil, Senin (19/8).

Tidak hanya itu, Ketua Dewan Pembina Bappilu Partai Golkar, Idrus Marham buka suara soal isu Jokowi didorong jadi Ketum Partai Golkar. Dia menyebutkan, partainya terbuka bagi siapaun yang memenuhi syarat.

Baca Juga: Walikota Cup Berakhir Pecah, Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono: Berharap Rutin Tiap Tahun Dihelat

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Fahmi Akbar

Sumber: Jawa Pos

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X