RADARDEPOK.COM - Settingan mundurnya Airlangga Hartarto dan majunya Bahlil Lahadalia jadi Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, yang dilakoni penguasa berjalan smooth.
Hari ini (Kemarin), setelah beres dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahlil langsung mendaftar Calon Ketum Partai Golkar di Kantor DPP Golkar sekitar pukul 19:55 WIB. Dia datang mengenakan kemeja kuning dan celana hitam.
Bahlil tidak jadi calon tunggal. Ada sosok lain yang turut membayangi langkahnya dalam merebut bangku Golkar 1. Sosok itu yakni Politisi Senior Partai Golkar, Ridwan Hisjam yang sudah mendaftarkan diri untuk memperebutkan tongkat kepimpinan Airlangga Hartarto.
Di sisi lain, sejumlah tokoh senior Partai Golkar ramai ramai mendorong Presiden RI, Jokowi untuk menggantikan Airlangga Hartarto melalui surat yang telah ditandatangani politisi senior Partai Golkar seperti Mohamad Aly Yahya, Ridwan Mukti, Antony Zeidra Abidin, Ridwan Hisjam, Musfihin Dahlan, Agusman Efendi, dan Riswan Tony tertanggal 14 Agustus 2024 lalu.
Baca Juga: Bahlil Berpotensi Jadi Calon Tunggal, Pendaftaran Caketum Golkar Dibuka Hari ini Cuma Enam Jam
“Kami memohon keikhlasan dan kesediaan yang terhormat Bapak Ir. H. Joko Widodo untuk kiranya berkenan menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar masa bakti 2024-2029, yang akan ditetapkan dan disahkan dalam forum Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar 2024,” bunyi surat dari tokoh senior Partai Golkar untuk Jokowi.
Ridwan Hisjam membenarkan, dia turut menandatangani surat yang meminta Presiden Jokowi untuk menggantikan posisi Airlangga Hartarto di Partai Golkar. “Betul, itu tanda tangan saya. Sudah betul,” ujar Ridwan Hisjam kepada wartawan, Senin (19/8).
Menurut Ridwan Hisjam, dorongan agar Jokowi maju menjadi Ketum Partai Golkar itu merupakan representasi aspirasi rakyat. Dia menyebut, tidak ada yang salah atau dilanggar untuk menjadikan Presiden Jokowi sebagai nahkoda baru partai berlambang pohon beringin tersebut.
Pasalnya, kata Ridwan Hisjam, Golkar merupakan partai terbuka dan demokratis, sehingga siapapun boleh untuk dicalonkan menjadi ketum.
“Tidak ada masalah kan, ini kan partai terbuka, Golkar ini partai terbuka, partai yang demokratis, partai yang mengedepankan manajemen modern, partai yang mandiri dan juga partai yang merepresentasikan rakyat,” beber Ridwan Hisjam.
Lebih lanjut, Ridwan Hisjam beralasan, dukungan itu bersumber dari aspirasi pemilih Partai Golkar. Sehingga, patut disampaikan kepada Presiden RI, Jokowi. Namun, belum ada jawaban resmi yang diungkap Jokowi atas permintaan tersebut.
“Aspirasi rakyat ini sekarang itu menginginkan Pak Jokowi, tapi apakah Pak Jokowi mau atau tidak saya belum tahu itu, kan aspirasi kita yang mana kita mendengarkan dari aspirasi rakyat, terutama aspirasi rakyat Golkar, pemilih-pemilih Golkar itu yang menginginkan Pak Jokowi, suara Golkar sama suara anggota Golkar kan lebih banyak suara pemilih Golkar,” papar Ridwan Hisjam.
Ridwan Hisjam memastikan, tidak ada batu sandungan yang dapat menghambat Jokowi apabila bersedia menjadi Ketum Partai Golkar, termasuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Sebab, kata Ridwan Hisjam, AD/ART masih bisa diubah di Musyawarah Nasional (Munas) karena merupakan forum tertinggi.
Baca Juga: M Faizin Minta Segera Aktivasi TPPAS Lulut Nambo dan Legok Nangka untuk Tangani Sampah Kota Depok
Artikel Terkait
Tua-Tua Keladi! Akhirnya Koboi PN Depok jadi Tersangka, Terjerat 2 Pasal
Nggak Ada Celah! Kecamatan Cinere Depok Dikuasai Pasangan Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq
Informasi Terbaru! Pendaftaran CPNS Dibuka 20 Agustus 2024, Ini Kebutuhan Formasi di Kota Depok
Partai Gerindra Dipastikan Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Dasco: Siapa Pasangannya? Tunggu Tanggal Mainnya
Dewan Depok Paribolos, OPD Diwakilkan Bawahan, Pengamat Politik : Berarti Jangan Dipilih Lagi!
Bukan Wacana! Janji 925 Titik, Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono Malah Bangun 1.056 Posyandu di Depok
Peristiwa Istimewa: Walikota dan Wakil Walikota Depok Dengarkan Pidato Kenegaraan Presiden di HUT ke-79 RI