Tarik Ulur PDIP Masuk Kabinet, Prabowo Kumpulkan Ketua Partai Pendukung

RADARDEPOK.COM - Silaturahmi politik terus dilakukan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Kemarin atau tiga hari sebelum dilantik sebagai presiden, Prabowo bertemu dengan sejumlah Ketua Umum (Ketum) partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

Pertemuan itu dilakukan di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta. Pantauan Jawa Pos, Ketum Nasdem Surya Paloh tiba paling awal, sekitar pukul 14.12 WIB.

Lalu, secara bergiliran diikuti Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketum Golkar Bahlil Lahadalia, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Plh Presiden PKS Ahmad Heriyawan (Aher), dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Baca Juga: Napak Tilas Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono: Lelah Imam Jadi Lillah

Namun, Surya Paloh terpantau pulang lebih dulu. Bahkan sebelum Muhaimin dan AHY tiba. Mereka menggelar pertemuan tertutup.

Wartawan hanya diperbolehkan memantau dari sisi Jalan Merdeka Barat. Setelah berkumpul sekitar satu setengah jam, mereka keluar secara bergiliran pada pukul 16.00 WIB.

Ditemui usai pertemuan, AHY mengatakan bahwa pertemuan itu dalam rangka ulang tahun Prabowo yang ke 73. "Ya, tadi saya secara langsung mengucapkan selamat ulang tahun kepada Bapak Prabowo," ujarnya.

Baca Juga: Didukung Ridwan Kamil, Imam-Ririn Rancang Sambung LRT Harjamukti ke Margonda Hingga Sawangan Depok

Dalam pertemuan itu, kata AHY, para ketum KIM Plus juga kembali bersilahturahmi dan berbagi cerita menjelang pelantikan 20 Oktober 2024 mendatang. Sesuai harapan Prabowo, setelah pelantikan presiden dan pemerintah baru terbentuk, kabinet akan segera bekerja.

"Jadi tidak lama-lama, jadi bisa langsung bekerja. Tentunya membutuhkan kerja sama dan koordinasi atas nama partai pengusung Bapak Prabowo," imbuhnya.

Terkait Surya Paloh yang pergi lebih dulu, AHY mengaku tidak mengetahuinya. "Saya enggak ketemu beliau," kata putra sulung mantan Presiden SBY itu.

Baca Juga: Sebelah Bocor Alus! PAC PKB Pancoranmas Belok Dukung Imam-Ririn di Pilkada Depok

Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menambahkan, pertemuan itu hanya silaturahmi semata. Sekaligus membahas perkembangan situasi ke depan pasca pelantikan.

Politikus asal Papua itu menyebut, tidak ada pembicaraan terkait politik praktis. Karena itu, tidak ada pembicaraan soal kans masuknya PDIP ke koalisi. "Tadi kita bahas negara, bukan bahas partai," terangnya.

Sementara itu, Zulhas dan Aher tidak mau berbicara banyak. Keduanya hanya menyampaikan bahwa pertemuan tersebut dalam rangka menghormati ultah Prabowo dan silaturahmi.