RADARDEPOK.COM – Kepergian mendadak HPT (13), siswa SMP PGRI 2 Depok, menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Anak kedua dari dua bersaudara itu meninggal dunia setelah mengalami dua luka tusuk di bagian belakang tubuhnya.
Keluarga korban sangat menyesalkan peristiwa tragis itu dan menuntut agar proses hukum dilanjutkan.
Tante korban, Farida Soraya mengungkapkan merasa terkejutnya atas kejadian yang menimpa keponakannya.
“Saya tidak menyangka kejadian ini menimpa HPT. Saya pertama kali mendapat kabar lewat telepon yang mengabarkan agar saya segera ke rumah sakit, karena kami belum mengetahui kejadian secara jelas,” ujar Farida Soraya kepada Radar Depok, Sabtu (21/12).
Menurut Farida Soraya, keponakannya meminta izin untuk bermain futsal bersama temannya yang datang ke rumah. Namun, setelah beberapa lama, temannya sudah pulang, dan HTP belum juga kembali.
Baca Juga: Siswa SMP Depok Meninggal Ditusuk Dikenal Berprestasi, Sekolah Serahkan Kasus ke Polisi
"Setelah Magrib, kakaknya HTP mendapat informasi bahwa HTP dibawa ke rumah sakit. Kami langsung menuju rumah sakit Primaya. Waktu itu pas di rumah sakit di cek jantung kan. Itu memang sudah tidak ada,” jelas Farida Soraya.
Farida Soraya mengungkapkan, pihak keluarga mendapat info dari RS Primaya, HPT mengalami dua luka tusuk di bagian belakang tubuhnya.
"Luka tusuk itu, menurut pihak dari RS Primaya, disebabkan oleh pisau. Yang satu mengenai bagian belakang perut dan yang satunya lagi luka dibagian punggung atas. Luka di bagian atas sangat fatal, karena sangat dalam dan hampir tembus kedepan," jelas Farida.
Baca Juga: Siswa SMP Depok Meninggal Akibat Ditusuk Teman Sebaya, Ini Motifnya
Setelah kejadian, kata Farida Soraya, keluarga korban menunggu itikad baik dari para pelaku. Namun tidak ada yang datang hingga malam menjelang tengah malam.
“Kami menunggu dari jam tujuh malam hingga setengah sebelas, namun tidak ada yang datang hanya untuk meminta maaf," ungkap Farida Soraya.
Farida Soraya menegaskan bahwa keluarga tetap akan melanjutkan proses hukum terkait kejadian tersebut.
Artikel Terkait
Predator Asusila Asal Depok jadi Incaran Tahanan di Penjara Inggris, Begini Kondisinya saat Ini
134 Gereja dan 33 Rumah Ibadah di Depok Dijaga Ketat, 630 Personel Gabungan Dikerahkan saat Nataru
Imam Budi Hartono Ucapkan Selamat Kepada Supian Suri-Chandra Rahmansyah Terpilih Sebagai Walikota dan Wakil Walikota Depok
Kendala Pemulihan Pasca Bencana Sukabumi dari Cuaca Hingga Anggaran: Sudah Dua Pekan, Warga Ciangrek Masih Terisolir
Miliano Jonathans Bocah Depok Bimbang Pilih Timnas Indonesia atau Belanda, Ini Ungkapan Keluarga!
Salut! Ini Alasan Bocah Depok Miliano Jonathans Gabung Klub Raksasa FC Utrecht
Beberapa Komoditas di Depok Naik, Stok Diklaim Aman saat Nataru