Senin, 22 Desember 2025

Murah tapi Sengsara Nyari Gas 3 Kilogram di Depok, Pertamina Bilang Gini

- Selasa, 4 Februari 2025 | 06:45 WIB
Salah satu antrean Gas di salah satu pangkalan yang terletak di Jalan Mahakam, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Senin (3/2). (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)
Salah satu antrean Gas di salah satu pangkalan yang terletak di Jalan Mahakam, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Senin (3/2). (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)

“Susah, saya sudah kebeberapa pangkalan dengan membawa grobak saya sambil berjualan ternyata nihil hasilnya,” kata dia.

Terlebih, ujar Mamat, stok gasnya saat ini sudah menipis, yang pastinya akan menggangu proses dagangnya tersebut, yang sangat memerlukan gas 3 kg untuk memasak.

Baca Juga: Anggota DPRD Depok RK Diancam 15 Tahun Bui, Kejari Siapkan Dua Jaksa

“Kalau ini gas sisa saya habis, pastinya saya tidak bisa berdagang lagi, saya tidak mungkin untuk beralih ke gas non bersubsidi,” ungkap dia.

Mamat berharap, peristiwa ini tidak akan berlarut-larut seterusnya. Sebab, ini membuat sengsara rakyat menengah bawah. “Tentunya ini sangat menyengsarakan kami, sebagai pedagang kecil yang membutuhkan hal itu,” kata dia.

Pemilik pangkalan di kawasan Beji Timur, Eis Setiawati menjelaskan, sebagai pangkalan ia harus mengikuti aturan yang sudah diterapkan pemerintah pusat. Walaupun, juga merasa tak setuju dengan aturan tersebut.

Baca Juga: Kapolri: Respon Cepat Aduan Masyarakat, Jangan Tunggu Viral!

“Satu sisi ini memang menyusahkan rakyat dalam mendapatkan gas bersubsidi. Namun, pemerintah ingin melakukan tepat sasaran dan agar warga bisa mendapatkan dengan seuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan,” ujar dia.

Eis Setiawati membantah bahwa adanya kelangkaan gas 3 kilogram, hanya saja mekanisme pendisbusianya yang berbeda, tidak lagi melalui pengecer. Namun, langsung ke pangkalan.

“Tidak langka, stoknya masih sama, hanya saja sistem pembelianya yang berbeda, langsung ke kami,” ungkap dia.

Baca Juga: KPK Angkat Bicara Soal Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan SMPN 35 Depok, Ternyata Sudah Masuk Tahap Ini

Eis Setiawati menjelaskan, stok yang diberikan pada pangkalan dari agenya tersebut berjumlah 2.000 tabuh perbulanya, yang diantar setiap harinya sekitar 80 tabung.

“Ini masih dalam kuota normal, secara keuntungan juga kami tidak ada perbedaan dengan adanya kebijakan ini, dan HET juga masih Rp19 ribu,” kata dia.

Eis Setiawati mengatakan, antrean ini baru terjadi hari ini saja, karena stok di pengecer sudah kosong semua. Antrean ini sudah sejak pagi hari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X