RADARDEPOK.COM – Timnas Sepakbola Indonesia dibuat babak belur oleh Timnas Australia pada laga playoff Piala Dunia. Tak tanggung-tanggung, Garuda Muda dihantam klub yang dijuluki socceroos itu dengan skor telak 5-1, pada pertandingan yang berlangsung di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3).
Pertandingan tersebut merupakan debut Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Berkaca dari hasil pertandingan tersebut, sepertinya Patrick Kluivert harus memutar otak agar bisa memaksimalkan poin pada laga-laga berikutnya.
“Secara permainan, Timnas Indonesia belum bagus. Belum terlihat polesan dari Patrick Kluivert, karena memang dia baru bisa mengumpulkan pemain tiga hari jelang pertandingan,” tutur Pengamat Sepakbola Indonesia, Kesit Budi Handoyo, saat dikonfirmasi Radar Depok, Kamis (20/3).
Baca Juga: Tok! Pembunuh Kekasih di Depok Divonis 18 Tahun Penjara
Sehingga, sambung Kesit Budi Handoyo, belum terlihat pola permainan terbaik dari Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert, walaupun sempat tampil menjanjikan pada 10 menit pertama.
“Tetapi kan setelah 10 menit pertama itu justru Timnas Indonesia yang didikte oleh penampilan dari Timnas Australia,” kata Kesit Budi Handoyo.
Kalau hasilnya seperti ini, kata Kesit Budi Handoyo, artinya Timnas Australia mampu memperbaiki kesalahannya, saat Timnas Indonesia menahan imbang Australia 0-0 di Stadion Gelora Bungkarno (GBK), pada 10 September 2024.
“Saat bertandang ke Indonesia, pelatih Timnas Australia saat itu Graham Arnold. Dan saat bertanding di Sydney, pelatih Australia diambil alih Tony Popovic. Jadi, terlihatlah perubahan yang dilakukan Tony Popovic dari pelatih sebelumnya,” kata Kesit Budi Handoyo.
Baca Juga: Hasbullah: Arus Perubahan di Tubuh PAN Depok Jangan Dilawan! Semua Ingin Pemimpin Baru
Artinya, sambung Kesit Budi Handoyo, kehadiran Tony Popovic mampu membuat perubahan yang signifikan terhadap permainan Timnas Australia, dari yang sebelumnya hany meraih hasil imbang saat menghadapi Timnas Indonesia di GBK.
Menurutnya, permainan yang diterapkan Patrick Kluivert saat mengasuh Timnas Indonesia berbeda seperti yang biasa dilakukan. Biasanya, Patrick Kluivert mengandalkan strategi bertahan lalu dibalas dengan serangan balik.
“Sementara saat mengasuh Timnas Indonesia Patrick Kluivert menerapkan formasi 4-3-3. Yang mana formasi ini kecenderungannya ofensif (menyerang). Makanya jangan heran, kalau kemudian pertahanan Timnas Indonesia gampang sekali dibobol pemain Australia,” terang Kesit Budi Handoyo.
Baca Juga: Pasar Tradisional Terbengkalai, Komisi II DPRD Kabupaten Bogor Segera Panggil Perumda Pasar Tohaga
“Kemudian juga antisipasi bola-bola matinya menurut saya Timnas Indonesia masih lemah. Menurut saya, ini yang membuat Timnas Indonesia sulit untuk menandingi Timnas Australia tadi,” tandas Kesit Budi Handoyo. ***
Artikel Terkait
DKM Al-Barokah Rangkapanjaya Banjir Bantuan dari Pemkot Depok
Pawon Semar Depok Berbagi 150 Takjil di Jalan Margonda
Menilik Pesantren Kilat Ramah Anak Kecamatan Sukmajaya Depok : Jauhi Pengaruh Buruk Teknologi, Perluas Wawasan
Wamenag RI Kepincut Perpustakaan di Depok, Ternyata Ada Buku Sejarah Indonesia Hingga Perkembangan Pengetahuan Dunia Internasional
169.752 Kendaraan di Samsat Cinere Depok Tunggak Pajak : Pemprov Jabar Hapus Denda Pajak
Pasar Tradisional Terbengkalai, Komisi II DPRD Kabupaten Bogor Segera Panggil Perumda Pasar Tohaga
BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Permenaker 1/2025
Hasbullah: Arus Perubahan di Tubuh PAN Depok Jangan Dilawan! Semua Ingin Pemimpin Baru
Tok! Pembunuh Kekasih di Depok Divonis 18 Tahun Penjara