RADARDEPOK.COM-Pemkot Depok diminta agar segera menemukan cara jitu untuk menekan angka kasus pelecehan seksual di lembaga pendidikan. Bila perlu merealisasikan wacana pemasangan CCTV di setiap sekolah.
Kamera pengawas dinilai penting untuk mempersempit ruang bagi para predator asusila yang berkeliaran di sekolah-sekolah. Tak hanya itu, ini bisa menjadi bukti kuat jika kembali terjadi kasus pelecehan pada murid guna dibawa ke ranah hukum.
Baca Juga: Kisah Kehilangan Arnold Schwarzenegger dalam Film Aftermath yang Diangkat dari Kisah Nyata!
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Depok, Siswanto menilai Pemkot dalam hal ini Dinas Pendidikan tidak punya goodwill guna menyelesaikan berbagai masalah di lembaga pendidikan. "Setiap ada kasus (pelecehan seksual) Disdik hanya melontarkan statemen bersifat imbauan," ungkapnya.
"Jika kasusnya viral dan menjadi perhatian publik, Disdik hanya melontarkan pernyataan bahwa tidak mentolerir tindak asusila," sambung legislator dari Fraksi PKB ini.
Wakil rakyat murah senyum ini mengaku setuju dengan wacana Disdik untuk pemasangan CCTV. "Ya, tahun 2018 Disdik pernah mewacanakan program pemasangan cctv di sekolah-sekolah. Kalau tidak salah, waktu itu kepala dinasnya Pak Muhammad Thamrin," ungkapnya.
Program pemasangan CCTV di setiap sekolah, lanjut eks jurnalis nasional ini, lebih urgent dibandingkan program yang tengah digagas Disdik saat ini. Misalnya, program pengadaan smart board dan mebeler yang menelan puluhan miliar dana APBD.
Baca Juga: Kisah Kehilangan Arnold Schwarzenegger dalam Film Aftermath yang Diangkat dari Kisah Nyata!
"Saat rapat rencana kerja Komisi D beberapa waktu lalu, saya sudah meminta agar rencana belanja smart board dan mebeler dipertimbangkan lagi. Bahkan, saya minta Kadisdik menjawab dari lubuk hati paling dalam, apa urgensinya," aku Siswanto.
Sementara program pemasangan CCTV di setiap lembaga pendidikan akan membuat proses belajar mengajar berjalan aman dan nyaman buat peserta didik dan gurunya.
"Saya juga nggak paham, kenapa wacana pemasangan CCTV di sekolah saat jamannya Pak Thamrin tidak dieksekusi. Padahal program itu akan membawa manfaat dalam dunia pendidikan," ujar Siswanto.
Namun, lanjut Siswanto, tidak kata terlambat. Meski program itu diwacanakan pada 2018 silam, namin masih kontekstual.
Baca Juga: PT Karabha Digdaya Launching Cluster Umma Arsa di Tapos Depok, Ini Kisaran Harganya
Artikel Terkait
Ketua KPU Hasyim Asyari Dilaporkan Lakukan Pelecehan Seksual
Polisi Bidik Kasus Dugaan Asusila Guru ke Murid SMPN di Depok : Para Korban Diminta Lapor
Tentang Asusila Oknum Guru SMP Negeri Depok : Siswanto Sentil Kepsek, Jangan Bikin Kesimpulan Sendiri!
Tegas! Walikota Depok Supian Suri Minta DP3AP2KB Tuntaskan Pelecehan Seksual yang Diduga Libatkan Guru PNS, Begini Perkembangan Kasusnya
Kasus Asusila Lagi, Dewan Jabar Elly Farida Ingatkan Depok Kota Layak dan Ramah Anak
BREAKING NEWS : Kejari Depok Nyatakan Berkas Asusila Anggota DPRD Rudy Kurniawan Lengkap, Segera Dibawa ke Persidangan!