Polisi Bidik Kasus Dugaan Asusila Guru ke Murid SMPN di Depok : Para Korban Diminta Lapor

RADARDEPOK.COM - Polres Metro Depok mulai menyelidiki dugaan kasus asusila seorang guru kepada muridnya, di salah satu SMPN kawasan Sukmajaya.

Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi mengatakan, saat ini satu orang korban sudah membuat laporan polisi.

"Korban ditemani oleh ibunya, telah membuat laporan di PPA Pores Metro Depok kemarin. Kemudian setelah dilakukan penyelidikan," ujar AKP Made Budi kepada Radar Depok, Jumat (23/5).

Baca Juga: Oknum Gurunya Terlibat Kasus Asusila! Dewan Jabar dan Depok Ontrog SMPN Depok, Farabi : Harus Ada Seminar Batasan Khusus Guru

"Korban telah dipanggil dan telah diminta keterangan berikut para saksi," tambah AKP Made Budi.

Sementara ini, tambah AKP Made Budi, saksi yang diperiksa baru satu orang, termasuk satu korban. Ia pun meminta jika ada korban lain, segera membuat laporan ke Polres Metro Depok.

"Kami sarankan atau kami imbau segera membuat laporan ke PPA Polres Metro Depok," ujar AKP Made Budi.

AKP Made Budi menerangkan, penyidik masih berupaya mengumpulkan alat bukti, guna menunjang proses pemeriksaan.

Untuk korban yang telah melapor, jelas AKP Made Budi, menjadi sasaran aksi tak senonoh pelaku saat mengikuti pesantren kilat

"Dan pada saat itu terlapor bersama korban mengobrol seperti biasa. Namun pada saat itu diketahui korban menerima perlakuan tindakan asusila. Seperti percakapan tidak senonoh, kemudian perlakuan tidak menyenangkan pada bagian tubuh lainnya," tambah AKP Made Budi.

"Menurut pengakuan korban setelah dilakukan pemeriksaan, lebih dari satu. Semuanya siswi SMP kelas 3 semua atau kelas 10," bener AKP Made Budi.

Baca Juga: Oknum Guru PNS Depok Asusila Tujuh Siswi SMPN, Sekolah Bilang Begini

AKP Made Budi menambahkan, kini pelaku dalam proses pemeriksaan. Meski memang, penyidik masih fokus kepada pemeriksaan korban

"Pihak sekolah bisa juga kami mintai keterangan. Kami akan coba lakukan pemeriksaan termasuk para guru yang mengetahui kejadian tersebut," kata AKP Made Budi.

"Satu korban sudah kita lakukan visum, namun visum tersebut belum selesai hasilnya," tandas AKP Made Budi. ***