RADARDEPOK.COM–Rokok masih menjadi salah satu persoalan klasik yang tak kunjung usai di tengah masyarakat. Meski kampanye bahaya rokok sudah gencar dilakukan. Kenyataannya konsumsi rokok di kalangan remaja, terus menunjukkan tren yang mengkhawatirkan.
Di Kota Depok, fenomena tersebut bahkan kian memprihatinkan. Data terbaru menunjukkan, persentase pelajar perokok di kota Depok melampaui rata-rata nasional.
Praktisi dan Akademisi Perlindungan Anak, Jeanne Noveline Tedja, menyoroti tingginya angka pelajar perokok di Kota Depok yang bahkan melebihi rata-rata nasional. Sebab ini menjadi masalah serius yang menyangkut hak anak untuk hidup layak dan sehat.
"Ini bentuk pelanggaran terhadap hak anak untuk hidup sehat dan tumbuh kembang secara optimal," kata Jaenne kepada Radar Depok, Rabu, (17/7).
Jeanne menilai, situasi tersebut sebagai kondisi darurat perlindungan anak dan mendesak penanganan serius yang sistematis dari pemerintah daerah.
"Anak-anak seharusnya dilindungi, bukan dijadikan target pasar industri rokok, termasuk rokok ilegal yang beredar bebas dengan harga murah," kata Jeanne.
Baca Juga: Forkot II Kota Bogor Gelar Perlombaan Senam Lansia
Menurut Jeanne, harga murah rokok, terutama dari produk ilegal yang dijual tanpa cukai menjadi salah satu faktor utama mudahnya akses anak terhadap produk berbahaya tersebut. Dia mendorong pemerintah daerah bersama Bea Cukai, Satpol PP, dan kepolisian untuk memperkuat penegakan hukum terhadap peredaran rokok ilegal.
Namun, Jeanne menegaskan, masalah tersebut tak cukup diatasi hanya dengan penegakan hukum. Hal tersebut mengingat budaya merokok yang sudah menjadi kewajaran.
"Kita juga menghadapi budaya permisif yang menganggap merokok sebagai hal wajar, bahkan simbol maskulinitas, termasuk di kalangan pelajar," ujarnya.
Untuk itu, Jeanne mendorong pendekatan multidimensi. Dia menilai, pentingnya penguatan edukasi dan kampanye anti-rokok di lingkungan sekolah dan keluarga. "Program Sekolah Ramah Anak harus dihidupkan kembali, bukan hanya sebatas administratif, tapi benar-benar nyata," katanya.
Baca Juga: Nongkrong Pakai Cara Baru di Tongkrongan Bogem! Board Game Cafe Seru dan Cozy di Depok
Artikel Terkait
SDN Pondok Cina 1 jadi Rumah Didik Anak Istimewa, Jeanne Noveline : Jangan Tumpang Tindih Layanan Pendidikan
Praktisi dan Akademisi Perlindungan Anak Jeanne Noveline Tedja Sebut Kurang Setuju Pelajar Depok Masuk Barak Militer, Itu Sifat Sementara
Praktisi Anak Jeanne Noveline Tedja: Bila Barak Militer Depok Tidak Efektif Wajib Dievaluasi, Ini Alasan Ilmiahnya!
Walikota Supian Suri: Pemkot Depok Gratiskan 10.000 Pelajar Ikut Bimbel
DLHK Kota Depok Edukasi Lingkungan ke Pelajar Lewat Perlombaan
Angka Pelajar Merokok di Kota Depok Kalahkan Nasional, Kok Bisa? Ini Rincian Data Dinas Kesehatan