RADARDEPOK.COM – BEM Universitas Indonesia (UI) mendesak pihak kampus mengumumkan secara transparan soal dana wisuda, yang tengah viral belakangan ini.
Transparansi mulai dari ongkos wisuda yang mencapai Rp1,1 juta per mahasiswa, konsumsi, hingga kacaunya sistem pada pelaksanan wisuda yang diprotes beberapa wisudawan UI.
Ketua BEM FISIP UI, Nevanya Kayla Afi mengaku, pihaknya banyak menerima pertanyaan dari beberapa mahasiswa, terkait pelaksanaan wisuda tahun ini.
“Jumlahnya Rp1,1 juta untuk setiap anak yang wisuda, dan dananya itu terkumpul miliaran rupiah (kalkulasi dari seluruh wisudawan). Dari teman-teman yang sudah lulus, banyak yang bilang output dengan harga seperti itu cukup disayangkan,” kata Nevanya Kayla Afi kepada Radar Depok, Selasa (16/9).
Baca Juga: Pledoi Rudy Kurniawan Keukeuh Bantah Ada Pencabulan
Nevanya Kayla Afi menerima beberapa keluhan mahasiswa, seperti soal konsumsi, penempatan wisudawan, hingga kualitas toga.
“Seperti konsumsi hanya snack box, lalu wisudawan ditempatkan di atas tribun sementara orang tua dibawah. Kualitas toga juga dikeluhkan. Dengan biaya sebesar itu, seharusnya bisa lebih baik,” jelas Nevanya Kayla Afi.
Lebih lanjut, terang Nevanya Kayla Afi, ragam keluhan yang ada, mesti menjadi bahan evaluasi kampus. Agar pelaksanaan wisuda berikutnya lebih baik. Ia melihat, kejadian seperti ini bisa diperbaiki lagi. Mulai dari penempatan, tata ruang, konsumsi, hingga kualitas atributnya.
“Kalau angka Rp1,1 juta itu masih bisa ditekan, apalagi tidak sewa gedung. Itu masih masuk akal,” ucap Nevanya Kayla Afi.
Selain itu, Nevanya Kayla Afi juga menegaskan pentingnya transparansi penggunaan dana. Transparansi juga perlu, dan kemungkinan menggunakan cara yang lebih akurat seperti dipublikasikan.
Baca Juga: Bedol Desa! 126 ASN Pemkot Depok Dirombak
“Mahasiswa berhak tahu dana itu dialokasikan untuk apa saja. Kalau sudah ada pertanggungjawaban, publikasi bertujuan juga agar jelas,” tegas Nevanya Kayla Afi.
Terkait evaluasi wisudawan dan wisudawati kedepannya, Nevanya menambahkan, masukan mahasiswa yang beredar di media sosial juga perlu diperhatikan. Dari video yang beredar dan viral di sosmed, membuat bukti nyata untuk perbaikan kedepannya
“Saya lihat di Twitter, Instagram, TikTok, banyak yang menyuarakan kekecewaan. Itu bisa dijadikan pegangan untuk evaluasi agar wisuda selanjutnya lebih baik,” pungkas Nevanya Kayla Afi. ***
JURNALIS : RISKY DWI LESTARI
Artikel Terkait
7.137 Pegawai Pemkot Terdata PPPK Paruh Waktu, Ini Rinciannya
Bedol Desa! 126 ASN Pemkot Depok Dirombak
Tim Evaluasi Tunjangan Rumah Anggota DPRD Depok Dibentuk, Begini Kata Walikota
Jadi Sorotan! Uang Wisuda UI Capai Rp10 Miliar
Rencana APBD Depok 2026, Janji Kampanye jadi Prioritas : Ini Kata Walikota Supian Suri
Pledoi Rudy Kurniawan Keukeuh Bantah Ada Pencabulan
Kota Depok Gigit Jari! Persikad Sumbang PAD ke Kabupaten Bogor Rp727 juta, Begini Rinciannya