Duel dengan Pemain PSPS Pekanbaru, Sayap Kanan Persikad Depok Gegar Otak : Disikut di Udara

“Kepada kawan-kawan, kepada rekan-rekan pemain bola. Jangan pernah berpikir ataupun bertindak untuk mencederai lawan. Itu sangat tidak baik," kata Yunus.

Meski demikian, Yunus menyampaikan apresiasi, terhadap respon cepat tim medis yang langsung menangani Bil Asqan, sebelum adanya peristiwa yang tak diinginkan terjadi kepada pemain berusia 19 tahun itu.

Baca Juga: Persikad Depok Bidik Poin Perdana Kontra Sriwijaya FC

"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap tim medis yang begitu cepat melakukan tindakan dan segera menyelesaikan tugasnya," tutur Yunus.

Menanggapi insiden ini, kata Yunus, PSSI memastikan bahwa Komisi Disiplin (Komdis) akan bertindak tegas. PSSI berharap insiden seperti ini tidak terulang dan menekankan pentingnya keselamatan pemain dalam setiap pertandingan.

“Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak. Mulai dari pemain, pelatih, hingga official, untuk selalu menjunjung tinggi fair play dan memprioritaskan keselamatan di atas segalanya demi kemajuan sepak bola Indonesia yang sehat dan professional,” kata Yunus.

Berdasarkan informasi yang dilansir dari berbagai sumber Radar Depok. Pada Minggu (5/10) siang, dokter tim Persikad Depok, Ririn Budiarti, mengonfirmasi bahwa kondisi Bil Asqan kini sudah stabil dan siuman.

“Namun, Bil Asqan masih memerlukan perawatan intensif. Karena dia didiagnosa gegar otak. Tentunya ini menjadi perhatian serius bagi klub dan PSSI,” kata Ririn.

Di sisi lain Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, seharusnya pada kompetisi sepak bola maupun kompetisi yang lain itu mengajarkan sportivitas. Bukan kekerasan atau saling menyakiti. Dedi Mulyadi mengaku siap mendukung untuk kesembuhan Bil Asqan.

"Sepak bola itu mengajarkan sportivitas. Di lapangan itu berkompetisi, bukan saling menyakiti. Semoga peristiwa itu tidak terulang lagi. Semoga adikku segera sembuh dan saya siap support untuk kesembuhannya," kata Dedi Mulyadi. ***