RADARDEPOK.COM – Kondisi angkutan kota (angkot) di Depok kembali disorot publik usai insiden sebuah angkot yang bannya terlepas saat melaju di Jalan Margonda. Insiden itu menyoroti persoalan lama yang belum tuntas, banyaknya angkot tak layak jalan yang masih beroperasi di tengah kota.
Video angkot berwarna biru yang mengalami copot ban saat mengangkut penumpang di sekitar ITC Depok tersebut viral di media sosial. Dalam rekaman, terlihat kendaraan itu berjalan tanpa pelat nomor kendaraan dan nyaris membahayakan penumpang serta pengguna jalan lainnya.
“Sebuah angkot tiba-tiba copot bannya saat jalan menuju ITC Depok. Saat kejadian angkot tersebut membawa penumpang dan tidak memiliki pelat nomor,” tulis keterangan dalam postingan tersebut.
Fenomena angkot dalam kondisi memprihatinkan itu bukan kali pertama terjadi. Warga Depok mengaku kerap menjumpai angkot dengan bodi berkarat, kaca diganti plastik, hingga kaki-kaki kendaraan yang rusak. Diana (36), warga Citayam, mengatakan bahwa kondisi semacam itu sudah menjadi pemandangan sehari-hari.
“Sering lihat berseliweran, kondisinya memprihatinkan. Bahaya buat semua, bukan cuma penumpangnya,” ujar dia, Rabu lalu.
Hal senada disampaikan Risma Yanti, warga lainnya, yang menyoroti sisi keselamatan penumpang sekaligus kondisi sosial para sopir angkot.
“Kadang kasihan juga sopirnya, biasanya sudah tua-tua. Tapi tetap harus ditertibkan, karena bisa membahayakan,” tuturnya.
Pantauan di lapangan memperkuat keluhan warga. Di sepanjang Jalan Margonda dan kawasan Terminal Depok, sejumlah angkot tampak dalam kondisi tak laik operasi, bodi penyok, cat mengelupas, pelat nomor mati, dan karat di berbagai bagian kendaraan.
Salah satu sopir angkot, DS mengaku, terpaksa tetap mengoperasikan kendaraan meski sudah usang. “Memang sudah banyak penyok dan karat, tapi mesinnya masih kuat. Lagipula setoran juga murah,” katanya.
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Aan Syuratman menjelaskan, bahwa jumlah angkutan umum di Kota Depok per tahun 2025 mencapai 1.561 unit, sebagaimana tercatat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS)..
“Hal tersebut di publish pada data BPS terkait angkutan umum,” ujar Aan.
Keberadaan angkutan yang sudah tidak layak tersebut kian meprihatinkan. Disusul dengan menyusutnya trayek angkot yang ada saat ini.
Pada waktu lain, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Zamrowi menjelaskan, dari 22 trayek angkot yang terdata, kini hanya tersisa 14 trayek yang masih aktif.
“Berdasarkan data yang dimiliki oleh kami, yang sudah hilang ada 8 trayek angkot di Kota Depok,” ujar Zamrowi kepada Radar Depok.
Artikel Terkait
Pemkot Depok Godok Gerakan Donasi Rp1.000 Per Hari : Ketua DPRD Minta Perkuat Organ Eksisting Saja
Pembebasan Lahan Tol Desari Seksi 3 Harus Sesuai NJOP : Pemerintah Pusat Mesti Pula Pehatikan Jalan Lingkar di Depok
Menu MBG Bikin Heboh, 35 SPPG di Depok Dievaluasi : Begini Penjelasan Walikota Supian Suri
Urung di Cipayung, Pembangunan Stadion Internasional Depok Pindah ke UIII
Evaluasi Perwal Tunjangan Rumah Dinas Anggota DPRD Depok Masuk Tahap Akhir
TKD Terjun Bebas, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Ngaku Siap Tarung : Birokrat Puasa
113 Rumah Rusak dan Pohon Tumbang, Korban Puting Beliung di Depok dapat BTT, Walikota Supian Suri : Bantu yang Benar Membutuhkan