RADARDEPOK.COM – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) resmi membuka Penyelenggaraan Pemagangan Nasional Lulusan Perguruan Tinggi Batch I Tahun 2025. Pembukaan program ini berlangsung di Ruang Tridharma Kemnaker, Jakarta, Senin (20/10).
Periode magang nasional ini dimulai dari 20 Oktober 2025 hingga 19 April 2026, dengan total kuota 20.000 orang se-Indonesia. Gelombang pertama ditetapkan 15.000 orang, dan sudah berangkat pada 20 Oktober.
Sementara untuk gelombang kedua sudah diumumkan pada Rabu (22/10) ini dengan 5.000 kuota. Tidak ada pembatasan kuota untuk masing-masing wilayah, termasuk Kota Depok.
Semua proses pada program ini tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. Justru mendapat uang saku dari pemerintah dengan nilai sesuai masing-masing Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
Baca Juga: 105.188 Warga Depok Terima BLT Kesra : Nilai Menyentuh Rp 94.669.200.000
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Depok, Sidik Mulyono mengatakan, program ini menjadi langkah untuk memperkuat kompetensi, meningkatkan keterampilan, dan mendorong daya saing tenaga kerja muda di Kota Depok.
“Program magang nasional ini diutamakan untuk fresh graduate, khususnya perguruan tinggi Strata 1 (S1) untuk mendapat pengalaman kerja dan mendukung terciptanya lapangan kerja di berbagai sektor industri,” tutur Sidik kepada Radar Depok, Rabu (22/10).
Posisi magang nasional ini dibuka untuk delapan bidang, ungkap Sidik, di antaranya business development, konten kreator, sales dan marketing, program manajer, back end developer, front end developer, instruktur, dan UI/UX designer.
“Untuk syaratnya itu maksimal satu tahun kelulusan, pergulan tinggi terdaftar di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Kemudian peserta akan mendapat uang saku setara UMK, BPJS Ketenagakerjaan, pendampingan magang industri dan akan mendapat sertifikat magang,” ungkap Sidik.
Berkaitan dengan jumlah peserta dari Depok, Sidik mengatakan, untuk sementara ini pihaknya belum memastikan lagi berapa jumlah warga Depok yang turut serta. Karena pendaftaran untuk program ini langsung ke Kemnaker.
“Saya belum melihat lagi (Warga Depok yang mendaftar). Karena ini kan pendaftaran langsung ya ke kementerian. Nanti akan saya coba update berapa banyak peserta dari Depok. Kalau dibilang target, kami berharap semua lulusan yang belum bekerja itu bisa mengikuti program ini dulu. Karena ini adalah peluang dari kementerian untuk lulusan S1,” jelas Sidik.
“Ada 514 jumlah kabupaten/kota di Indonesia. Dari 20.000 dibagi saja dengan 514 itu. Berkisar 40 orang. Itu untuk jumlah maksimum ya, jika misalnya kuota dibagi sama rata untuk jumlah kabupaten/kota tiap daerah,” timpalnya lagi.
Sidik berharap, warga Depok yang sudah terdaftar atau sudah berangkat dapat memanfaatkan program ini semaksimal mungkin. Sehingga ilmu yang didapat saat magang itu dapat dituangkan dengan maksimal.
“Saya berharap warga Depok memanfaatkan program ini dengan maksimal dan membantu untuk pembangunan Kota Depok kedepannya,” ujar Sidik.
Artikel Terkait
Kapolres Metro Depok Jenguk Wartawan Metro TV yang Terbaring Sakit : Lekas Sehat dan Kembali Berkarya
Kabar Gembira! Koridor Biskita di Depok Bakal Ditambah, Ini Rutenya
16 UMKM Depok Akad Kredit Usaha Rakyat, Ini Nilainya
1.117 Penari Depok Bakal Pecahkan Rekor MURI
Anggota DPRD Jawa Barat Elly Farida Bangun Generasi Muda Depok Lewat Pendidikan Demokrasi, Ini yang Dilakukan
Wakil Ketua DPRD Kota Depok Yeti Wulandari Pastikan MBG Berjalan Sesuai Prosedur
105.188 Warga Depok Terima BLT Kesra : Nilai Menyentuh Rp 94.669.200.000