Minggu, 21 Desember 2025

105.188 Warga Depok Terima BLT Kesra : Nilai Menyentuh Rp 94.669.200.000

- Rabu, 22 Oktober 2025 | 08:30 WIB
Petugas PT Pos Indonesia Cabang Depok saat melakukan penyaluran BPNT kepada warga Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos.  (Radar Depok)
Petugas PT Pos Indonesia Cabang Depok saat melakukan penyaluran BPNT kepada warga Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos. (Radar Depok)

RADARDEPOK.COM – Program Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Rakyat (BLT Kesra) yang diluncurkan pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) mulai terdengar harum di Kota Depok.

Bantuan Rp900 ribu tiap bulan dari selama triwulan ini, terus dikaji secara bertahap. Diketahui, sebanyak 105.188 kepala keluarga (KK) di Kota Depok tercatat sebagai penerima manfaat. Artinya dana yang dikeluarkan mencapai Rp 94.669.200.000

Namun hingga saat ini, proses pencairannya masih menunggu keputusan dari Kemensos.

Kepala Dinas Sosial Kota Depok, Devi Maryori menjelaskan, data penerima manfaat BLT Kesra sudah ditentukan langsung dari Kemensos melalui sistem Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Nasional (DTSN).

“Untuk penerimaannya sendiri sudah ditentukan dari Kemensos. Datanya berasal dari desil (peringkat kesejahteraan ekonomi) 1 sampai desil 4 di DTSN,” jelas Devi Maryori kepada Radar Depok, Selasa (21/10).

Devi Maryori menjelaskan, saat ini nama penerima manfaat sudah ada dalam sistem, dan tinggal dilakukan proses verifikasi melalui petugas lapangan. Kolaborasi juga akan dilakukan dengan petugas Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) seperti pada Kelurahan.

Baca Juga: Program Rp300 Juta Per RW di Depok Didominasi Infrastruktur : Sudah Masuk RKPD 2026, Ini Rinciannya

“Petugas akan memverifikasi apakah penerima tersebut masih layak atau tidak, termasuk memastikan apakah penerimanya masih hidup atau sudah meninggal dunia,” jelas Devi Maryori.

Lebih lanjut, Devi Maryori menegaskan, penerima manfaat yang belum terdaftar tidak bisa diajukan melalui Dinsos karena seluruh data benar benar bersumber dari pusat.

“Untuk pengajuan baru tidak bisa kami bantu, karena data sudah langsung dari Kemensos. Kami hanya melakukan verifikasi lapangan terhadap nama yang sudah masuk di data pusat,” tegas Devi Maryori.

Nantinya, tutur Devi Maryori, kriteria penerima manfaat yang saat ini masih dikaji lebih lanjut. Umumnya, penerima manfaat sudah dalam desil 1 sampai 4 adalah masyarakat dengan tingkat kesejahteraan rendah.

“Penentuan desil dilakukan langsung oleh Kemensos. Dari data itu, baru kami verifikasi melalui petugas SLRT di kelurahan untuk memastikan kelayakannya,” tutur Devi Maryori.

Mengenai mekanisme penyaluran, beber Devi Maryori tersedia pada dua metode. Yang pertama, melalui Pos Indonesia dan satunya melalui Bank BNI. Penyalurannya dilakukan secara triwulan, mencakup periode Oktober, November, dan Desember.

“Penyalurannya bisa saja per bulan sebesar Rp300 ribu, atau sekaligus tiga bulan dengan total Rp900 ribu. Tapi saat ini masih dirumuskan melalui koordinasi zoom bersama Kemensos,” beber Devi Maryori.

Devi Maryori memaparkan, pihaknya belum dapat memastikan kapan waktu pembagian dilakukan, karena seluruh keputusan berada di tangan Kemensos. Sebelum penyaluran dilakukan, proses verifikasi juga dilakukan kepada penerima manfaat. Verifikasi dilakukan bersama RT dan RW setempat agar penyaluran bantuan lebih tepat sasaran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X