RADARDEPOK.COM – Sejumlah wali murid SMPN 13 Depok, mempertanyakan transparansi hasil dari program Sembako Rakyat Minyak Jelantah (Sera Mijel), yang dikumpulkan pihak sekolah selama berjalannya program tersebut.
Program Sera Mijel ini merupakan program inovatif yang digagas Ketua TP PKK Kota Depok, Siti Barkah Hasanah alias Cing Ikah.
Skema utama dalam program ini, adalah penukaran 3 liter minyak jelantah dengan 1 liter minyak goreng bersih atau senilai uang Rp6 ribu, dengan syarat minyak jelantah diserahkan ke posko di kelurahan masing-masing atau kantor PKK Kota Depok.
Sayangnya, program Sera Mijel yang berjalan di SMPN 13 Depok ini dinilai ada kejanggalan. Justru minyak jelantah yang dikumpulkan para siswa itu ditukar dengan minyak goreng bersih dan dijual.
Baca Juga: Depok Siaga Bencana : Banjir Mendominasi, Dedi Mulyadi Keluarkan Keputusan Gubernur
Wali murid berinisial FN mengaku, tidak ada transparansi dari pihak sekolah terkait dengan program Sera Mijel tersebut. Bahkan, dirinya mengaku hanya mengetahui sebatas anaknya disuruh pihak sekolah mengumpulkan minyak jelantah.
“Saya tidak tahu apa tujuannya. Hanya sebatas disuruh saja oleh pihak sekolah. Kami juga mempertanyakan soal itu, karena memang tidak ada transparansi,” kata FN kepada Radar Depok, Rabu (29/10).
Senada dengannya, wali murid lain berinisial AZ mengatakan, minyak goreng bersih yang didapat itu tidak sama sekali dikasih ke murid. Jadi, murid itu hanya mengumpulkan minyak jelantah tanpa diberi imbalan minyak goreng bersih.
“Tidak ada sosialisasi apapun dari pihak sekolah kepada kami ya setau saya, anak-anak itu hanya disuruh untuk ngumpulin minyak jelantah tanpa imbalan apapun,” katanya.
Menanggapi hal ini Kepala SMPN 13 Depok, Farida Nurbaiti mengaku, minyak jelantah yang dikumpulkan dari para siswa itu, kemudian ditukar ke pihak yang turut bekerjasama dengan Aparatur Kecamatan Limo.
Baca Juga: Realisasi Investasi di Depok Masih Kurang Rp3 Triliun dari Target, DPRD Beberkan Jurus Jitu
“Dari hasil penukaran itu, kemudian minyak goreng itu kami jual untuk digunakan dalam program penghijauan, atau membeli tanaman yang akan dipasang di sekolah. Penghijauan ini merupakan salah satu program sekolah,” jelas Farida.
Kata dia, dari hasil penukaran minyak jelantah itu, sudah ditukar hingga enam boks berisi total 60 minyak goreng bersih masing-masing 1 liter. Artinya, minyak goreng bersih yang sudah dikumpulkan itu ditotal 60 liter.
“Minyak goreng bersih itu dijual dengan harga Rp15 ribu, dan minyak goreng ini beberapa sudah dibeli oleh guru dan murid, dan hasil uang itu yang kemudian digunakan untuk dibelikan tanaman sebagai program penghijauan. Namun penghijauan ini masih dalam proses ya. Belum kami mulai. Saya pastikan program ini akan berjalan,” ucapnya memungkasi. ***
Artikel Terkait
Kantor Imigrasi Depok Kunjungi Rudenim Medan : Belajar Ketahanan Pangan, Tengok Dapur Makan Bergizi Gratis
Genjot UMKM, Stafsus Presiden Cetak Talenta Digital di Depok : Ini yang Dilakukan
Anggota DPRD Kota Depok Ubaidilah Selesaikan Ragam Masalah di Beji, Cinere, dan Limo : Ini Data dan Faktanya!
Realisasi Investasi di Depok Masih Kurang Rp3 Triliun dari Target, DPRD Beberkan Jurus Jitu
Kualitas Udara di Depok Sempat Turun : Kategori Tidak Sehat, Ini Faktanya
Qori Hatmalina Perjuangkan Pemerataan Layanan Publik dan Perkuat UMKM demi Pulihkan Ekonomi Kerakyatan
Depok Siaga Bencana : Banjir Mendominasi, Dedi Mulyadi Keluarkan Keputusan Gubernur