RADARDEPOK.COM – Menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian terkait peningkatan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, Pemerintah Kota Depok menggelar Apel Kesiapsiagaan Siagaan yang melibatkan seluruh unsur terkait, Selasa (18/11).
Mendagri melalui Surat Edaran Nomor 300.2.8/9333/SJ meminta seluruh kepala daerah untuk segera memetakan daerah rawan bencana, menyiagakan sumber daya, mengoptimalkan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), serta melakukan simulasi tanggap bencana. Kepala daerah juga diminta mengaktifkan posko bencana dan melaksanakan apel kesiapsiagaan dengan melibatkan TNI, Polri, Basarnas, instansi vertikal, relawan, dan unsur masyarakat.
Kasi Penanggulangan Bencana Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Nadelia menjelaskan, apel bertujuan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
“Kegiatan ini diharapkan dapat membangun sikap gotong royong dan sinergi semua unsur melalui konsep penthahelix, Pemerintah, Masyarakat, Dunia Usaha, Akademisi, dan Media serta memperkuat koordinasi dalam penanggulangan bencana,” ujar Nadelia.
Baca Juga: Tersedia, 450 Kuota untuk Sertifikasi Halal UMKM Depok
Nadelia mengatakan, kondisi tersebut dipengaruhi dinamika atmosfer yang saat ini cukup aktif, sehingga meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
“Sebagai upaya melakukan penanggulangan bencana secara cepat, efektif, dan tepat sasaran, seluruh unsur terkait perlu menunjukkan kesiapsiagaan dan kemampuan respons yang optimal. Dengan demikian, ketangguhan bencana dapat terwujud dan masyarakat memperoleh rasa aman serta nyaman secara menyeluruh,” kata Nadelia.
Menurut Nadelia, apel Kesiapsiagaan Siagaan Kota Depok dinilai sukses, menghadirkan personil dari berbagai unsur penthahelix dan anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB), termasuk TNI, Polri, relawan, NGO, akademisi, media, dan dunia usaha.
“Apel itu juga menampilkan display peralatan dan unit penanggulangan bencana, seperti perahu karet, kendaraan rescue, chainsaw, ambulans, hingga dapur air untuk mendukung penanggulangan bencana hidrometeorologi di Kota Depok,” ujar Nadelia.
Nadelia mengatakan, saat apel Sekda Kota Depok juga menyebutkan empat kecamatan di Kota Depok menjadi fokus utama kewaspadaan.
“Kecamatan Sawangan, Bojongsari, Cipayung, dan Tapos, yang tergolong rawan bencana. Setiap instansi dan lembaga menampilkan kesiapan operasionalnya,” ujar Nadelia.
Nadelia menuturkan, apel itu tidak hanya sebagai simulasi kesiapsiagaan, tetapi juga sebagai upaya nyata mempercepat respons bencana secara efektif dan tepat sasaran, sekaligus menumbuhkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Depok.
“Melalui apel ini, seluruh unsur yang terlibat dapat menunjukkan kesiapsiagaan maksimal menghadapi ancaman banjir, tanah longsor, dan angin kencang,” tandas Nadelia.
Sesuai dengan data yang diberikan Nadelia, berbagai lembaga relawan dan NGO lainnya menyiagakan peralatan pendukung seperti ambulan, water rescue, perlengkapan vertical rescue, dan dapur air.
Sebelumnya, Sekda Kota Depok, Mangnguluang Mansur, mengajak kepada seluruh pihak, untuk mengambil langkah konkret agar penanganan bencana di Kota Depok dapat dilakukan sesuai ketentuan dan prinsip kemanusiaan.
Artikel Terkait
Pemkot Depok Lakukan Pinjaman Daerah : Upaya Penyeimbangan APBD 2026
Polisi Sita 1.155 Butir Obat Keras di Depok
Jemaah Haji Depok Ditaksir 2.500 Orang : Ini Data dan Faktanya
Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu di Depok Tunggu APBD 2026 Beres
Hari Pertama Operasi Zebra di Depok Jaring 518 Pelanggar : Satu Kena Tilang ETLE
Cuaca Tidak Menentu, Aparatur di Depok Siaga Bencana
Tersedia, 450 Kuota untuk Sertifikasi Halal UMKM Depok