RADARDEPOK.COM - Berkumur dan sikat gigi merupakan aktivitas yang penting untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi. Namun, saat berpuasa, kedua aktivitas ini menjadi perhatian tersendiri karena khawatir dapat membatalkan puasa.
Sebenarnya, bagaimana anjuran berkumur dan sikat gigi saat puasa? Simak penjelasan berikut untuk menghindari kesalahan fatal saat berpuasa.
Menahan Lapar, Dahaga, dan Bahan Asing
Saat berpuasa, selain menahan lapar dan dahaga, kita juga dianjurkan untuk menghindari berbagai material dari luar masuk ke dalam tubuh melalui bagian manapun.
Misalnya, saat berkumur atau sikat gigi. Kedua hal tersebut kerap menjadi kekhawatiran sebagian orang. Khawatir dapat membatalkan puasa karena aktivitas tersebut melibatkan aksi memasukkan sesuatu ke dalam mulut.
Namun, sebenarnya ada cara yang benar untuk melakukan aktivitas tersebut saat berpuasa.
Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam Nihayatuz Zain, menjelaskan bahwa berkumur dan sikat gigi ketika puasa hukumnya makruh.
Artinya, “Hal yang makruh dalam puasa ada tiga belas. Salah satunya bersiwak setelah zhuhur,” (Lihat Nihayatuz Zein fi Irsyadil Mubtadi’in, Cetakan Al-Maarif, Bandung, Halaman 195).
Kehati-hatian dalam Sikat Gigi
Penjelasan lain disampaikan oleh Imam Nawawi dalam al-Majmu’, syarah al-Muhadzdzab. Kehati-hatian tatkala sikat gigi harus diperhatikan, sebab jika ada material yang masuk ke tenggorokan, baik air, pasta gigi, atau bulu dari sikat gigi, maka puasanya batal. Meskipun dilakukan tanpa sengaja.
Jika ada orang yang memakai siwak basah. Kemudian airnya pisah dari siwak yang ia gunakan, atau cabang-cabang (bulu-bulu) kayunya itu lepas kemudian tertelan, maka puasanya batal tanpa ada perbedaan pendapat ulama. Demikian dijelaskan oleh al-Faurani dan lainnya. (Abi Zakriya Muhyiddin bin Syaraf an-Nawawi, al-Majmu’, Maktabah al-Irsyad, Jeddah, juz 6, halaman 343).
Solusi Terbaik
Solusinya, bagi orang yang berpuasa, demi kehati-hatian hendaknya menggosok gigi dahulu sebelum waktu imsak tiba. Jika sudah siang, cukup gosok gigi dengan kayu siwak (arok) atau dengan sikat gigi tanpa menggunakan pasta.
Sementara anjuran berkumur kala puasa adalah menghindari berkumur dengan berlebihan (al-mubalaghah). Bersungguh-sungguh maksudnya berkumur terlalu kencang atau terlalu banyak.
Artikel Terkait
Hindari 5 Jenis Makanan Ini saat Sahur untuk Menjaga Kesehatan Tubuh dan Stamina Anda
Mekarjaya Diganjar Penghargaan Pembinaan Satlinmas Terbaik Se-Depok
Katar Bojongsari Depok Kembangkan UEP, Segini Bibit yang Ditebar
Peringati Hari Perempuan Sedunia, XL Axiata Dorong Akselerasi Kesetaraan Digital Perempuan
Sambut Ramadan, Warga RW 08 Curug Adakan Pawai Obor