RADARDEPOK.COM – Kerja Polres Metro (Polrestro) Depok semakin sulit. Hasil otopsi mayat yang ditemukan di RT2/13 Kelurahan/Kecamatan Tapos, Kota Depok, Kamis (11/5) sekira pukul 13:05 WIB belum juga bisa diidentifikasi.
Sidik jari sebagai kunci jati diri mayat yang membengkak, belum bisa terbaca sistem. Pun, Kelurahan Tapos sudah mengumumkan soal anggota keluarga yang hilang, tapi hasilnya nihil.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengungkapkan, polisi telah memeriksa sampel sidik jari. Namun, sidik jari korban tidak terbaca sistem. Sehingga polisi belum mengetahui identitas serta asal korban.
Baca Juga: Sekda Ajak ASN Hingga Warga Pecahkan Lebaran Depok
Kondisi jasad yang tidak utuh membuat tim forensik harus mencari bagian lain yang memungkinkan untuk diambil sempelnya, guna dapat mengidentifikasi korban. “Kalau dari sidik jari agak sulit, sudah dimasukkan ke sistem tidak terbaca," kata Yogen.
Yogen mengaku, belum mendapatkan laporan orang hilang dari lokasi sekitar penemuan mayat tanpa busana. Tetapi kepolisian terus berusaha menyelidiki dari tempat kerja terduka pelaku.
"Kalau dari seputaran lokasi masih belum ada laporan orang hilang, tapi kami masih dalami dari tempat kerja diduga pelaku kemudian mendalami saksi, kami pastikan lagi," tegas Yogen.
Baca Juga: Dian Nurfarida Duet Tiktoker Jepang Asahina Dorong Pemuda Depok Produktif
Sebelumnya Yogen menyebut, dalam kasus ini pihak kepolisian telah memeriksa tujuh orang saksi terkait kasus penemuan mayat pria tanpa busana tersebut.
Saksi yang dimintai keterangan diantaranya adalah tukang sabit rumput sebagai penemu pertama mayat tanpa identitas tersebut.
"Ada tujuh saksi, yaitu warga, tukang sabit rumput yang menemukan pertama dan beberapa buruh yang suka lewat situ," kata dia.
Baca Juga: Polrestro Depok Curigai Salah Satu Saksi Pelaku Pembunuhan Kasus Penemuan Mayat di Tapos
Dari ke tujuh saksi yang sudah diperiksa, ada beberapa diantaranya diduga mengetahui kejadian yang sesungguhnya (terduga pelaku).
Kendati demikian, pihak Polres Metro Depok tidak mau gegabah dalam menentukan sikap. Sebab masih ada beberapa hal yang perlu didalami lagi terkait peristiwa ini.
"Ada beberapa saksi keterangan yang agak tidak sesuai, yang kemungkinan mengetahui kejadiannya karena dari keterangan yang tidak konsisten, yang tidak sesuai dengan kesesuaian TKP, kita dalami dari situ," tegasnya.
Artikel Terkait
PPDB SD Dimulai Bulan Juli
Calon Jamaah Haji di Depok Jalani Delapan Kali Manasik
Mahasiswa HI FISIP UPNVJ Gelar Kegiatan dan Aksi Generasi Z Tolak Intoleransi di SMA Avicenna Cinere Depok
Cegah Praktik Staycation, Disnaker Minta Pekerja Depok Lapor Lewat Sosmed
Wujudkan KLA, Kelurahan PGS Lakukan Pembinaan RW Ramah Anak