Memasuki bulan November para tentara Republik yang cerai berai kembali menjalin koordinasi dan menyusun kekuatan, mereka berencana merebut kembali Depok dari tangan Nica, para pejuang bersepakat menyerbu Depok pada tanggal 16 November 1945.
Serangan ini menjadi terbesar yang dilakukan oleh tentara Republik, Margonda sendiri menjadi salah satu pemimpin penyerangan ini dalam pertempuran ini Margonda gugur ia di terjang timah panas tentara Inggris saat itu hendak melemparkan granat kearah musuh . Margonda menghembuskan nafas terakhirnya di pinggir Kalibata Pancoran Mas Depok.
Sungai yang bermuara kali Ciliwung menjadi saksi gugurnya Margonda. ***