Jangan Main-main, Depok Sumbang 11 Persen Hacker di Indonesia

Baca Juga: Titik Koordinat Masih Dikeluhkan PPDB Jalur Zonasi di Depok, Sekolah Siapkan Pos Pengaduan

Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Ariandi Putra mengakui, serangan siber yang terjadi di Indonesia cukup banyak. ’’Antisipasinya adalah jangan sampai serangan siber itu menjadi insiden,’’ katanya.

Dia lantas menyampaikan rekapitulasi serangan siber sepanjang 2022 yang ditangani oleh BSSN. Ariandi mengatakan, sepanjang tahun lalu BSSN mendeteksi ada 311 dugaan insiden serangan siber.

Paling tinggi yaitu 98 kasus menyerang sistem administrasi pemerintahan. Dia menegaskan menjaga keamanan siber adalah menjadi tanggung jawab semua pihak.

Baca Juga: Sekda Depok Supian Suri Inginkan 2024 Dinas Hingga Kelurahan Tanpa Kertas

Bahkan masyarakat umum juga bisa ikut terlibat adalam pengamanan siber. Khususnya pada gadget atau perangkat komputer masing-masing.

Dia memberikan saran keamanan siber yang bisa dilakukan mandiri oleh masyarakat. Diantaranya adalah mengubah password secara berkala. ’’Minimal tiga bulan sekali password diganti,’’ tuturnya.

Kebiasaan mengganti password secara berkali itu memang merepotkan. Tetapi tambah merepotkan jika uang di rekening tersedot oleh hacker.

Baca Juga: Geliat Hadapi Pilkada Depok 2024 : PKS Usung IBH, Muncul Farabi, Faizin, Hasbullah, Pradi dan Kaesang

Kemudian masyarakat tidak gampang mengunduh apalagi menginstall aplikasi yang tidak jelas. Selain itu website penyedia film atau drama gratis, juga kerap menjadi pintu masuk serangan siber. (wan/***)

Serangan Siber di Indonesia :

Data real time :
12 Juli 2023 pukyul 13:30 WIB

Negara Asal Penyerang :
1. Amerika Serikat : 35 persen
2. Indonesia : 17 persen
3. Vietnam : 17 persen
4. Tiongkok : 16 persen
5. India : 15 persen

Daerah Asal Penyerang untuk Serangan dari Indonesia :
1. Jakarta : 31 persen
2. Depok : 11 persen
3. Tangerang : 9 persen
4. Bekasi : 8 persen
5. Surabaya : 7 persen

Negara Asal Spam/Malware :
1. Amerika Serikat : 84 persen
2. Tiongkok : 5 persen
3. Polandia : 5 persen
4. Benin : 3 persen
5. Bulgaria : 3 persen