Kebijakan itu dibarengi dengan upaya penghijauan berupa menempatkan tanaman-tanaman di perempatan besar."Ada berbagai terobosan yang dapat dan perlu dilakukan segera," sambungnya.
Pemerintah juga didesak untuk melakukan surveilans guna mengetahui pola gangguan kesehatan dari waktu ke waktu sejalan dengan peningkatan polusi udara.
Pasalnya, jika merujuk di beberapa negara, polusi udara tercatat meningkatkan angka pasien masuk IGD akibat keluhan sesak napas. Salah sarunya di Australia saat terjadi kebakaran semak-semak (bush fire).
Baca Juga: Menteri BUM Erick Thohir Dorong Hak Eks Pemegang Polis Jiwasraya Diselesaikan
"Perlu dilakukan pemantauan kesehatan dan penanganan gangguan kesehatan, baik jangka pendek maupun kemungkinan ada tidaknya dampak jangka panjang," tuturnya.
Saat ini belum ada keterangan pasti mengenai seberapa besar masker bisa menahan polutan ini. Termasuk soal jenis masker apa yang paling baik untuk melindungi saluran nafas saat berada di luar ruangan.
Beda dengan penggunaan masker untuk pencegahan Covid-19, yang sudah jelas penelitiannya.
"Tentu, lebih bagus mutu maskernya maka lebih baik perlindungannya. Tetapi, belum ada bukti ilmiah dengan angka pasti bahwa kalau masker N95 akan menurunkan polusi sekian persen atau masker bedah akan menurunkan polusi sekian persen," papar Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI tersebut.
Dalam kondisi ini, Tjandra mengimbau masyarakat untuk kembali menjaga daya tahan tubuhnya. Cara paling mudah adalah menjaga pola makan dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi.
Lalu tidak merokok dan membakar sampah secara terbuka. Sebab itu hanya akan menambah polusi udara di sekitar.
Baca Juga: Kanwil DJP Jawa Barat III Menangkan Gugatan Perperadilan Direktur PT IPK
Bukan hanya saluran pernapasan yang berisiko terdampak polusi udara saat ini. Kondisi kulit pun demikian. Tak jarang, polusi menyebabkan iritasi lantaran gatal-gatal.
Theresia Tedjasukmana mengatakan, udara yang terkontaminasi zat-zat berbahaya bisa menyumbat pori-pori kulit secara tidak langsung. Akibatnya, kulit sulit bernapas. Hal ini yang kemudian menyebabkan gatal dan iritasi karena digaruk.
"Untuk wajah dampaknya pasti kusam, jerawatan. Jangka panjangnya penuaan dini," ungkap founder Rumah Cantik dr Theresia tersebut.
Artikel Terkait
Isak Tangis Pemakaman Sri Widiastuti Korban Pembunuhan yang Dilakukan Anaknya di Depok Pecah
Pemkot Berikan Pendampingan Anak Bungsu Korban Pembunuhan di Sukamaju Baru Depok
Ibu Dibekap dari Belakang, Anak Hujam 50 Tusukan, Begini Motif Ibu di Depok Dibunuh
Sekda Depok Supian Suri Dorong Milenial Doyan Membaca, Ini Alasan Sekda
Anak Pembunuh Ibu di Depok Diancam Hukuman Mati, Pemkot Lakukan Ini Kepada Anak Bungsu Korban
33 Bacaleg Depok Terancam Dicoret dari Pemilu, Diberi Waktu 2 Hari Perbaiki Syarat
Imam Budi Hartono Cari Jodoh di Pilkada Depok, Dari Farida Sampai Supian Suri