Baca Juga: Rekonstruksi Mahasiswa UI yang Dihabisi Kakak Tingkatnya di Depok, di Adegan 24 Bikin Ngeri
Dia menegaskan tugas Kemenkes adalah mengobati. Dalam hal ini bukan pencegahan polusi udara yang menyebabkan 200.000 orang terkena penyakit pernapasan.
”Jadi posisi saya adalah mendorong agar sektor di hulu yakni sektor energi, transportasi, dan lingkungan hidup supaya bisa mengurangi emisi partikel-partikel ini agar di hilir tekanannya berkurang,” ungkap Budi.
Polusi udara ternyata tidak hanya berdampak pada saluran pernapasan. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Ari Fahrial Syam SpPD mengatakan bahwa polutan PM2.5 mempengaruhi kesehatan secara umum dan berdampak tidak hanya pada paru tapi juga saluran cerna. Jika polutan itu masuk maka akan berdampak pada mukosa epitel di saluran cerna.
Baca Juga: Gak Ada Obatnya, Sekda Supian Suri: Depok Masuk Nominasi ASEAN Smokefree Award
“Polusi udara yang dicerna dapat mempengaruhi microbiota usus. Lalu jika microbiota usus ini berubah maka bisa timbul penyakit seperti diabetes, obesitas, gangguan metabolic, hingga imflammatory bowel disease (peradangan usus kronik),” ujar Ari.
Gejala yang ditunjukkan adalah diare kronik, nyeri perut, BAB berdarah, lemas, dan berat badan turun. untuk itu Ari menyarankan agar menghindari paparan polutan pada makanan maupun udara.***
Artikel Terkait
4 Kafe Unik di Depok, Jarang Orang Tahu dan Tempatnya sangat Instagramble Banget loh
Rekomendasi 5 Kafe Hits di Depok, Nongkrong Makin Asyik dan ogah Pulang
4 Kafe Pinggir Kali di Depok, Tempat Nongkrong Paling Asyik Bareng Bestie
Resep Es Kopi Susu Kekinian ala Kafe, Mudah dan Hemat Kantong
6 Kafe Kekinian di Depok yang Sangat Rekomended dan Asyik Bikin Kamu enggak Mau Pulang!
4 Kafe Rooftop Terbaik di Depok, Tempat Nongkrong Asyik dan Bikin Betah
Eksplorasi Nikmatnya Nongkrong: 5 Kafe Berkonsep Garden dan Rooftop di Depok yang Wajib Dikunjungi