Baca Juga: Komisi D DPRD Depok Minta Kejaksaan hingga KPK Usut Dugaan Mark Up Anggaran PMT Balita Stunting
Jadi rata-rata mendapat keuntungan Rp10.000, itu untuk menu makanan besar, anggaran tersebut didapat bukan dari Dinkes, tapi dari keuntungan menu kudapan untuk membuat menu makan besar.
Kamal, berkomitmen untuk terus menjaga standar gizi dalam setiap menu yang disediakan, pihaknya harus melaporkan menu berdasarkan standar gizi kepada tim gizi Puskesmas.
"Karna memang dari standar gizi itu, setiap hari kita harus share menu ukuranya berapa gram, menjadi berapa porsi kepada tim gizi Puskesmas," ungkap Kamal.
Baca Juga: Kejari Depok Pantau Kontroversi Makanan Balita Stunting di Depok : Bisa Jadi Ada Pelanggaran!
Kamal, menandaskan, total porsi untuk wilayah Sawangan Kota Depok mencapai sekitar 1.300 porsi.
"Namun kami hanya megang sekitar 200 porsi karena dibagi dengan vendor lain di setiap kelurahan pelaku UMKM," tandas Kamal.
Selain itu, Koordinator Cipayung, Rodiah, menangani dua kelurahan, yaitu Pondok Jaya dan Ratu Jaya dengan total harus menyiapkan 319 porsi.
Baca Juga: Firli Bahuri ‘Melempem’ di Bareskrim : Tutup Muka Pake Tas Pribadi
Rodiah, mengatakan anggran program stunting akan turun pertujuh hari, namun sampai saat ini belum memnerima pembayaran atau anggaran dari Dinkes.
"Alhamdullilah dari kami ada Koperasi yang menanggung terlebih dahulu kegiatan ini sebagai mitra kelurahan Pondok jaya dan Ratu Jaya," kata Rodiah.
Rodiah, menjelaskan menu dalam porsinya sesuai dengan anjuran dari dinkes sebesar Rp18.000 per porsi.
Baca Juga: Pemkot Depok Disatroni Buruh, Sekda Terima Dengan Tangan Terbuka
"Tapi udah dipotong packaging, MBIZ Market, Ojek Cantik (Ocan) sebagai pengantar makanan," jelas Rodiah.
Rodiah, menyampaikan merasa senang, sebagai pelaku UMKM diajak untuk bersinergi meningkatan gizi anak anak stunting, dan dirinya tidak melihat seberapa besar keutungan yang akan didapat.