RADARDEPOK.COM - Jenderal TNI Agus Subiyanto resmi menggantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Presiden Joko Widodo kemarin (22/11) melantik dan mengambil sumpah di Istana Negara. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Agus pada jabatan barunya.
Agus dilantik menjadi Panglima TNI berlandaskan pada Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 102/TNI/Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima Tentara Nasional Indonesia.
Keppres tersebut ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 November 2023. Setelah pengambilan sumpah, acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara pengangkatan sumpah Panglima TNI.
Bertindak sebagai saksi yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Sebelum dilantik sebagai Panglima TNI, yang bersangkutan menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Seusai pelantikan Agus sempat ditanya terkait kondisi pilot Maskapai Susi Air.
“Kami akan melibatkan Forkopimda di sana untuk komunikasi,” katanya. Dia menyebut kedepankan Agus akan mengedepankan operasi teritorial. Dia berharap dengan langkah ini ada kabar bagaimana Pilot Phiilip Mehrthens.
Usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo, Jenderal Agus melaksanakan serah terima jabatan bersama Laksamana Yudo di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan bahwa dirinya akan melanjutkan program yang telah dilaksanakan oleh Yudo. Dia juga bakal mengimplementasikan Visi TNI PRIMA. Yakni TNI yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif.
Baca Juga: Taman Safari Bogor Bakal Gelar Luminous Safari Journey di Malam Tahun Baru 2024
”Yang pertama well trained. Jadi, saya akan melatih prajurit saya profesional, manuver individu, ataupun manuver secara kelompok,” ungkap dia.
Kedua, Agus ingin para personel TNI dibekali perlengkapan yang memadai. Dia menekankan, dirinya akan berusaha menerapkan well equip. Yakni alat dan peralatan yang modern. ”Tentunya kami menggandeng industri pertahanan kita, produk dalam negeri,” imbuhnya.
Ketiga, dia ingin para prajuritnya mendapat pemasukan yang baik. ”Well paid, kami akan berikan ULP (Uang Lauk Pauk), terutama ULP yang memadai. Nanti kami akan ajukan secara bottom up ke Kementerian Pertahanan,” tambah dia.