Baca Juga: SMAN 3 Depok Jadi Pelopor Restorasi Ekosistem di Depok, Ini yang Dilakukan
“Menurut saya, Walikota Depok harus senantiasa menghire media, untuk memberikan sosialisasi ke publik terkait betapa seriusnya masalah stunting ini. Muatan berita di media bisa tentang makanan sehat, pola hidup bersih, dan berbagai hal positif lainnya, sehingga sosialisasi yang dilakukan bisa sampai ke masyarakat,” ucap dia.
Bagi Hassbulah, permasalahan stunting di Depok harus segera dituntaskan. Sebab, jika dibiarkan atau penanganannya tidak serius, dikhawatirkan generasi warga Depok ke depannya akan sangat mengkhawatirkan dan tidak mampu bersaing di masyarakat.
“Kalau stunting tidak kita perangi, generasi ke depan gak produktif, tidak seaht. Akan merugi negara ini karena generasi gak sehat,” imbuh dia.
Baca Juga: USAID IUWASH Gandeng Lokus P2WKSS Duren Seribu
Sekali lagi Hasbullah menekankan agar Pemerintah Kota Depok lebih serius lagi mengatasi masalah stunting, mulai dari hulu hingga hilir.
“Penanganan stunting bukan hanya mengatasi, tapi juga mencegah. Pemerintah Kota Depok harus mencegah angka pernikahan dini, dan memberikan edukasi mengenai pernikahan dan kehidupan berkeluarga kepada warga Depok, agar kelak jika mereka menikah bisa meraawat anak dengan baik,” ucap dia.
Terakhir, Hassbullah juga mengkeritik menu makanan PMT di Kota Depok yang diniliai bisa ditingkatkan lantaran anggarannya cukup besar. Pemerintah Kota Depok juga diminta transparan dalam menggunakan anggaran PMT senilai Rp 4,9 Miliar.
“Kalau nilainya Rp 4 Miliar lebih, dengan outputnya tahu sama sawi gak masuk akal. Harusnya Walikota Depok bisa beli sapi untuk makanan warga. Pemerintah Kota Depok juga harus transparan, paket lengkap PMT nya apa, itemnya apa, ada dagingnya sudah sesuai porsi parameter yang diatur apa belum. Kita harus memberikan kalori yang lebih besar untuk balita stunting, jangan disamakan standar gizinya dengan balita yang sehat,” tutup dia.***