RADARDEPOK.COM - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendapatkan temuan terkait dugaan transaksi mencurigakan ke ribuan bakal calon legislatif yang bakal bertarung di 2024. Dengan nilai total transaksi hingga triliunan. Transaksi meningkat sejak tiga bulan belakangan.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan, pihaknya telah menemukan peningkatan transaksi secara masif dan mencurigakan.
Khususnya pada pihak-pihak yang kini sedang berkontestasi dalam pemilihan dan namanya tercatat di daftar calon tetap (DCT) di KPU. "Kami sudah ikuti mengenai transaksi yang terkait dengan pemilu ini," paparnya.
Baca Juga: Terharu! Warganet Banjiri Pujian Kepada Capres 02 Prabowo Usai Debat Capres 2024
PPTAK bahkan mencatat kenaikan mencapai lebih dari 100 persen. Dengan angka transaksi mencapai triliunan. Laporan masyarakat mengenai masalah ini juga banyak masuk ke PPATK.
Timbulnya kecurigaan itu bermula saat PPATK melihat rekening khusus dana kampanye (RKDK). Yang terpantau flat atau tidak mengalami pergerakan. Padahal, seharusnya di masa mendekati pemilu, ada pergerakan transaksi dari rekening tersebut.
Karena ada pengeluaran yang harus dikeluarkan parpol dan diambilkan dari rekening. Namun, tidak ada pergerakan.
Baca Juga: Berikan Suguhan Unik, Taman Safari Indonesia Borong Penghargaan Indonesia Travel and Tourism Award
Sebaliknya, PPATK menemukan adanya pergerakan transaksi dari pihak lain. Khususnya mereka para calon yang tercatat di DCT. PPATK telah melakukan pemantauan sejak awal tahun ini. Namun, pergerakan transaksi meningkat pesat tiga bulan terakhir.
Dari sana, Ivan mengatakan, timbul pertanyaan. "Kalau di rekening RKDKnya tidak bergerak, lalu pembiayaan tersebut dari mana ?," ucapnya.
Sumber-sumber pendanaan di luar RKDK itu lah yang membuat PPATK melakukan analisis. Utamanya terkait potensi dana yang mengalir apakah termasuk dana ilegal.
Baca Juga: Eye Care Leader dan JEC Eye Hospitals and Clinics Gelar Fun Run 4.0K
PPATK telah menyampaikan temuan tersebut ke KPU dan Bawaslu. Terkait beberapa transaksi yang angkanya luar biasa besar. Ivan tidak hafal mengenai total pastinya. Yang jelas ada ribuan nama dari DCT.
Di singgung dari partai mana, Ivan mengatakan, semua parpol peserta pemilu telah dicek, tanpa ada pembeda. Ini sebagai bentuk PPATK melaksanakan tugas untuk membantu mengawal pemilu.
Manajer Program Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Fadli Ramadhanil meminta Bawaslu harus segera berkoordinasi dengan PPATK.