RADARDEPOK.COM - Salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau pom bensin di Kota Depok atau tepatnya di Jalan Raya Bogor KM 28,5, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis ditutup. Hal ini menyusul adanya temuan polisi soal pemalsuan bahan bakar berjenis Pertamax menggunakan Pertalite yang telah dicampur pewarna.
Pantuan Radar Depok di lokasi pada Minggu (31/3) sekitar pukul 03:15 WIB, SPBU yang biasanya buka 24 jam itu telah ditutup dan tidak lagi melayani pelanggan. Pada salah satu sisi, pengelola memasang pemberitahuan bertuliskan "’SBPU Ini Sedang Dalam Perbaikan Untuk Pelayanan Yang Lebih Baik’.
Tidak menutup kemungkinan, SPBU atau pom bensin lainnya di Kota Depok juga melakukan hal serupa. Sehingga, diperlukan pengawasan yang ketat dari Pemkot Depok maupun pihak terkait.
Sejauh ini, Dinas Perdagangan dan Perindustrasian (Disdagin) Kota Depok sudah melakukan pengawasan terhadap SPBU atau pom bensin yang ada. Sayangnya, pengawasan itu berkaitan dengan takaran atau alat ukur, bukan kandungan pada bahan bakar.
Kepala UPTD Metrologi Legal Disdagin Kota Depok, Ahmad Zaki Mubarok mengatakan, pihaknya kerap melakukan pengawasan terhadap alat ukur yang digunakan SPBU untuk melayani kebutuhan bahan bakar masyarakat.
Baca Juga: Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono Bacakan LKPJ di DPRD : Kemiskinan Turun 0,15 persen, IPM Naik
Setidaknya, ungkap Ahmad Zaki Mubarok, terdapat puluhan SPBU di Kota Depok yang dilakukan pengawasan secara bergilir. Apalagi, jelang momentum hari raya seperti Idul Fitri maupun Natal dan Tahun Baru.
"Jumlah SPBU di Kota Depok ada sekitar 72, termasuk Pertashop. Pengawasan yang dilakukan seperti saat ini jelang hari raya, kami awasi takarannya dan segel," beber Ahmad Zaki Mubarak kepada Radar Depok, Minggu (31/3).
Menurut Ahmad Zaki Mubarak, pengawasan yang dilakukan terhadap puluhan SPBU itu tidak meliputi kandungan dari bahan bakar. Sehingga, pihaknya tidak dapat mendeteksi soal keaslian bahan bakar yang tersedia pada setiap SPBU.
"Tidak. Kalau kandungan bukan ranah kita," ujar Ahmad Zaki Mubarak.
Ahmad Zaki Mubarak merincikan, puluhan SPBU itu terdiri dari Pertamina sebanyak 42 unit, Shell sebanyak 10 unit, BP AKR sebanyak 5 unit, dan Vivo sebanyak 2 unit. Di samping itu, terdapat pom bensin mini atau Pertashop sebanyak 13 unit.
"Kurang lebih ada 59 SPBU. SPBU Pertamina 42 unit, SPBU Shell 10 unit, SPBU BP AKR 5 unit, dan SPBU Vivo 2 unit. Sisanya Pertashop," ujar Ahmad Zaki Mubarak.
Lebihg lanjut, beber Ahmad Zaki Mubarak, biasanya pengawasan terhadap SPBU itu dilakukan jelang hari raya besar. Sehingga, para pengendara dapat merasakan kenyamanan dan keamanan saat mengisi bahan bakar.