RADARDEPOK.COM – Eskalasi kekerasan yang terjadi di wilayah Papua mendapat perhatian serius Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Berbagai peristiwa kekerasan yang terjadi layak diusut tuntas. Khususnya yang melibatkan kelompok separatis teroris (KST) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro mengatakan pihaknya mencatat telah terjadi 12 peristiwa kekerasan di Papua selama kurun waktu Maret hingga April. Lima anggota TNI/Polri dan tiga warga sipil meninggal dunia akibat rentetan kasus itu.
Baca Juga: Di Atas Angin, Ketua Majelis Syuro PKS Restui Imam Budi Hartono jadi Walikota Depok
Selain itu, ada pula dua perempuan yang menjadi korban tindak pidana kekerasan seksual (TPKS). Serta, empat warga sipil dan lima anggota TNI/Polri terluka.
’’Komnas HAM menyatakan keprihatinan dan memberikan atensi terhadap peristiwa tersebut,’’ kata Atnike dalam keterangannya, kemarin (14/4).
Terbaru, peristiwa kekerasan di Papua terjadi pada Rabu (10/4). Komandan Rayon Militer (Danramil) 1703-04/Aradide Letda Inf Oktavianus Sogalrey tewas setelah ditembak oleh anggota KST/OPM.
Atnike mengungkapkan pihaknya mendorong pemerintah, khususnya TNI dan Polri, untuk menggunakan pendekatan yang terukur dalam menghadapi situasi tersebut.
’’Hal ini penting untuk menjamin keselamatan dan perlindungan HAM warga sipil, maupun aparat TNI dan Polri yang bertugas di lapangan,’’ tuturnya. Atnike pun mendesak pengusutan peristiwa itu dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Selain itu, Atnike juga mendorong dilakukannya evaluasi pada tataran operasi, komando dan pengendalian keamanan dalam penanganan setiap kekerasan bersenjata. Evaluasi tersebut untuk memperbaiki kebijakan keamanan di Papua.
Baca Juga: Situ Tujuh Muara Bojongsari Depok Didatangi 500 Pengunjung Per Hari Pasca Idul Fitri
’’Pelanggaran HAM dapat terjadi apabila negara menggunakan kekuatan berlebih,’’ paparnya.***
Rentetan Kasus Kekerasan di Papua:
17 Maret