"SMP itu meluluskan 300 siswa, nah yang akhirnya diketahui cuci rapor itu ada 51 siswa. Itu data yang diberikan dari Itjen Kemdikbud," kata Mochamad Ade Afriandi.
Rata rata, ungkap Mochamad Ade Afriandi, kenaikan nilai dari praktik cuci rapor itu mencapai 20 persen dari yang terunggah dalam e-rapor.
Baca Juga: Bos Taman Safari Indonesia Beri Kuliah Umum kepada Mahasiswa IPB University
"Karena kami kemarin rapat di Kemdikbud. Jadi Kemdikbud membuka, kalau tidak salah itu rata-rata dinaikkan 20 persen lah nilainya, dinaikkan sekitar 20 dari e-rapor," jelas Mochamad Ade Afriandi.
Saat ini, kata Mochamad Ade Afriandi, temuan itu telah dilaporkan kepada PJ Gubernur Jawa Barat yang kemudian menyerahkannya kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
"Kami Disdik provinsi tentu sudah melaporkan ke PJ Gubernur ya. Nah, kemudian kaitan dengan SMP di Depok ini, itu sesuai kewenangan ada di bawah Walikota Depok," terang Mochamad Ade Afriandi.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 19 Depok, Nenden Eveline Agustina mengaku, puluhan siswa yang dianulir dari 8 SMAN itu merupakan peserta didik lulusan sekolahnya.
Baca Juga: Tarif Angkot AC Depok Rp0, Dilengkapi GPS dan Dijamin Dingin
"Betul, untuk yang 51 itu dianulir ya," kata Nenden Eveline Agustina.
Kendati demikian, Nenden Eveline Agustina menegaskan, jajarannya siap menerima apapun konsekuensi yang akan diberikan atas persoalan tersebut. Di sisi lain, dia tetap mengakui hal itu sebagai kesalahannya.
“Jadi memang dari proses yang kami jalani kami akui ada kesalahan, dan kami sudah siap dengan konsekuensinya bersama Dinas Pendidikan,” kata Nenden Eveline Agustina.
Menurut Nenden Eveline Agustina, penganuliran puluhan siswa SMPN 19 Depok dari 8 SMAN sedang diproses Kemendikbudristek dan Disdik Kota Depok.
“Kami sudah sampaikan semua ke Itjen Kemendikbud Ristek sudah dijelaskan di sana,” ungkap Nenden Eveline Agustina.
Kepala Disdik Kota Depok, Siti Chaerijah menuturkan, pihaknya menerima segala keputusan yang diambil dalam rapat kordinasi bersama dengan Kemendikbud Ristek, termasuk soal penganuliran puluhan siswa tersebut.