RADARDEPOK.COM - DPP PDI Perjuangan resmi memberikan rekomendasi kepada pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi untuk menjadi bakal calon gubernur dan wakil gubernur Banten. Sampai kemarin, Airin masih menjadi kader Partai Golkar.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan bahwa dirinya berkomunikasi dengan ketua DPD Golkar Banten sejak 7 Juli lalu. Sebelumnya, pihaknya merencanakan deklarasi sebanyak dua kali. Namun, batal karena ada permasalahan internal di Partai Golkar.
’’Kebenaran akan mencari jalannya sendiri. Kebenaran yang suatu saat akan menang, ketika ada Putusan MK Nomor 60, PDI Perjuangan bisa mengusung calon sendiri,’’ katanya dalam Deklarasi Banten Maju Bersama dan Penyerahan SK DPP PDI Perjuangan di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, kemarin.
Dia juga mengatakan bahwa partainya tidak akan memaksa Airin untuk menjadi kader PDIP. ’’Kami tidak memaksa, tapi pintu itu terbuka. PDI Perjuangan tidak mencampuri internal partai lain. Tapi, Bu Airin yang memutuskan untuk maju,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Airin mengatakan, sebenarnya SK dari Partai Golkar sudah turun. Tinggal menunggu B1-KWK. Kendati demikian, apa pun keputusan DPP Golkar, Airin menerima dan menyikapi dengan dewasa. Sebab, politik itu dinamis. ’’Saya sebagai kader Partai Golkar memahami dinamika politik yang terjadi di tingkat pusat,’’ ungkapnya.
Dukungan untuk Anies
Kans Anies Baswedan untuk maju dalam pilkada Jakarta kian menguat. Anies terus bergerilya mencari dukungan. Selain tengah menjalin hubungan dengan PDIP, Anies mendapat dukungan dari Partai Buruh.
Kemarin dukungan secara resmi disampaikan Partai Buruh kepada Anies. Dalam Pileg DPRD Jakarta, Partai Buruh memperoleh suara 1,15 persen. Untuk maju, Anies harus mengantongi minimal 7,5 persen.
Seusai penyerahan dukungan, Anies mengapresiasi perjuangan Partai Buruh yang berhasil mengubah ambang batas melalui gugatan ke MK. Momentum itu sekaligus memberikan ruang baginya untuk kembali maju di pilkada Jakarta. ”Terima kasih Partai Buruh telah memberikan kepercayaan untuk kami meneruskan bekerja di Jakarta,” kata Anies.
Dia mengakui dukungan Partai Buruh saja belum cukup. Masih dibutuhkan dukungan dari partai lain. Terkait PDIP, Anies mengaku masih mengikuti prosesnya. ”Menunggu arahan dari Ketum (Megawati),” ujarnya.
Anies belum mau sesumbar terkait kansnya maju lewat PDIP. Dia ingin menjalani proses dari hari ke hari. Termasuk soal peluang adanya partai lain yang berbalik mendukungnya.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menambahkan, pihaknya tidak akan mengusulkan nama wakil. Dia menyadari perolehan suara partainya tidak mencukupi. Namun, dia menduga ada peluang Anies melaju bersama PDIP. ”Pak Anies dan pasangannya tentu PDIP yang menentukan. Kami kan partai kecil, tapi cabai rawit lah,” kata Said di kantor KPU.