Sementara itu, Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menyatakan bahwa dirinya memang langsung bertemu Anies seusai putusan MK pada 20 Agustus lalu. Dalam pertemuan itu, Basarah berdiskusi banyak hal dengan Anies. Di antaranya, diskusi tentang ajaran-ajaran dan pemikiran-pemikiran Bung Karno.
Apakah pembicaraan dengan Anies menemukan kesepakatan politik? Basarah menjelaskan, pihaknya masih punya waktu sampai 29 Agustus atau batas akhir pendaftaran pilkada untuk terus berproses. Setelah itu, Ketum PDIP Megawati Sukarnoputri memutuskan siapa cagub dan cawagub Jakarta yang diusung partai berlambang banteng tersebut.
Mengenai keharusan Anies menjadi kader PDIP, Basarah menyebut hal itu bukan ukuran dalam menentukan calon. Sebab, tidak sedikit kader PDIP yang berkhianat. ”Intinya itu pada komitmen yang tulus, yang sungguh-sungguh untuk membangun kerja sama politik dengan PDIP yang menyatu,” ujarnya. Kerja sama itu terutama menyangkut prinsip-prinsip ideologi dan platform perjuangan.
Meski begitu, Basarah menegaskan bahwa pihaknya terus melihat dinamika politik sebelum mengeluarkan keputusan. Meski, dia mengakui PDIP dan Anies dipertemukan oleh satu persamaan nasib. ”Kami sama-sama punya persamaan kehendak untuk menjadi antitesis dari upaya politik (oligarki),” tegasnya.
Secara terpisah, Ridwan Kamil (RK) menyatakan siap bertarung dengan mantan gubernur Jakarta itu. Bacagub dari Koalisi Indonesia Maju tersebut mengatakan, masuknya nama Anies menjadi kabar baik. Semakin banyak calon, bagi dia, akan semakin bagus untuk warga Jakarta. ”Kalau bisa 5 sekalian, kalau bisa lebih banyak. Nggak ada masalah,” ujarnya.
Dengan banyaknya calon, kata dia, iklim kompetisi dinilai lebih baik. Masyarakat sebagai pemilih juga punya banyak pilihan untuk menentukan calon mana yang membawa visi-misi paling relevan lima tahun ke depan.
Untuk itu, RK mengajak seluruh kontestan pilkada di Jakarta mengedepankan adu gagasan. ”Bukan ajang caci maki, bully-bully, yang menurut saya energinya kita salurkan lebih baik ke kontestasi gagasan,” ungkap dia.
Baca Juga: TMMD Ke 121 Kota Depok Tuntas Sebulan, Bojongsari Ucapkan Terima Kasih
Gubernur Jawa Barat periode 2018–2023 itu menegaskan, pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono) berkomitmen membawa semangat demokrasi yang bermartabat tersebut dalam kontestasi pilkada Jakarta.
Dengan slogan Jakarta Baru Jakarta Maju, dia bersama Suswono akan menghadirkan lompatan inovasi untuk menyelesaikan berbagai problem yang dihadapi masyarakat Jakarta.***
Artikel Terkait
Loyalis Mantan Petinggi PPP Haji Sugeng Purnomo Doakan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq Jadi Walikota dan Wakil Walikota Depok 2025-2030! Aamiin
PERINGATAN DARURAT : Pengamat Politik Ramai-ramai Ajak Masyarakat Kawal Pembatalan Pengesahan Revisi UU Pilkada, Jangan Sampai Kecolongan!
Komika, Aktor, dan Mantan Menteri Serukan Indonesia Sedang Tidak Baik-baik Saja, GM Nangis Tahan Amarah
Mahasiswa UI Kumpul di Depok Berangkat ke DPR Ingin Menang Lawan Penghianat Rakyat
Meski RUU Pilkada Batal Disahkan, Jangan Lengah Kawal Sampai 27 Agustus! Ini Alasannya
Dilarang Nyontek! Imam Budi Hartono Punya Ide Brilian Buat Pecahkan Macet di Jalan Sawangan Depok Nih
Masyarakat Maluku di Depok Siap Mati-matian Menangkan Imam Budi Hartono-Ririn Farabi Arafiq di Pilkada, Masih Bilang Walikota Kelompok?