RADARDEPOK.COM - Jumlah korban terdampak bencana alam yang melanda Kabupaten Sukabumi, terus mengalami peningkatan. bertambah. Bahkan, hingga saat ini jumlah korban yang meninggal dunia juga ikut bertambah.
Berdasarkan data yang tercatat di Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, tercatat sampai Sabtu (7/12) pukul 18:00 WIB ini, terdapat 10 korban bencana longsor dinyatakan meninggal dunia. Sementara, dua korban lainnya kini masih dalam proses pencarian petugas gabungan.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena kepada Radar Sukabumi (Grup Radar Depok) mengatakan, jumlah total korban yang terdampak bencana longsor dan banjir di Kabupaten Sukabumi, dilaporkan terdapat 12 orang.
Baca Juga: Giliran Cianjur Porak Poranda Akibat Bencana : Tiga Korban Diduga Meninggal, 15 Kecamatan Terdampak
“Dari 12 orang itu, 10 diantaranya sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Sementara, dua korban lainnya masih proses pencarian petugas gabungan,” kata Deden kepada Radar Sukabumi pada Minggu (8/12).
10 korban yang sudah dinyatakan meninggal dunia ini, diketahui bernama Dappa (11), Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Ade Wahyu (11), Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Elma Ayunda (27), Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Sahroni (50), Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Dadang (60), Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Euis (44), Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud, Siti Hamidah (8), Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Resti (23), Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud, Santi (2), Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud dan Emah (50), Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung.
“Dari 10 korban yang meninggal dunia itu, sembilan korban diantaranya meninggal karena tertimbun longsor. Sementara, satu korban lainnya dari warga Ciemas meninggal dunia karena banjir,” paparnya.
Sementara dua korban terdampak lainnya yang dilaporkan hilang dan masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan, diketahui bernama Eros (80), Desa Rambay, Kecamatan Tegalbuleud dan Ojang (53), Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran.
“Kedua korban yang belum ditemukan ini, masih terus dilakukan pencarian. Iya, sekarang sudah memasuki hari ke lima pencarian korban. Mereka hilang karena tertimbun material longsor,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengatakan, cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi pada Selasa 3 Desember 2024 dari pukul 00.00 hingga saat ini Minggu 8 Desember 2024 sampai 07.00 WIB, mengakibatkan terjadinya kejadian bencana di beberapa titik di wilayah Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Bencana Sukabumi Terkini! 3 Warga Meninggal, 4 Hilang : Listrik Padam, Air Bersih Sulit
“Jumlah terdampak dari bencana itu, ada 158 desa yang tersebar di 39 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi,” kata Marwan saat rapat koordinasi percepatan penanganan darurat bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang yang terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur di Gedung Negara Pendopo Sukabumi pada Jumat (08/12).
Dari 39 kecamatan yang terdampak bencana di Kabupaten Sukabumi ini, sambung Marwan, dilaporkan untuk bencana tanah longsor sebanyak 147 titik kejadian, 79 titik kejadian banjir, 25 titik kejadian angin kencang dan 84 titik kejadian bencana pergerakan tanah.
“Untuk jumlah terdampaknya ada 3.252 kepala keluarga (KK) dari 5.184 jiwa. Sementara, untuk jumlah pengungsinya 892 KK atau 2.921 jiwa. Sedangkan, untuk jumlah terancam 440 KK atau 755 jiwa dan 10 korban lainnya meninggal dunia,” paparnya.