Bencana alam di Kabupaten Sukabumi, juga telah merusak 628 rumah dengan kategori rusak berat, 360 rusak sedang, 603 rusak ringan, 347 rumah terancam dan 1.080 rumah terendam banjir.
Sementara, untuk sarana lainnya yang mengalami kerusakan yakni, jembatan dilaporkan sebanyak 29 rusak, TPT 8, saluran air 11, tempat ibadah 8, 13 unit bangunan sekolah, 15 bangunan lainnya. “Sementara, untuk fasilitas umum dilaporkan ada 58 titik jalan rusak dan 47 hekatare lahan pesawahan,” paparnya.
Baca Juga: Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni Gugat Putusan DKPP, Pengamat Politik Endus Kejanggalan
Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan, jumlah total korban yang terdampak bencana banjir dan longsor tesebut, terdapat 12 orang. Namun, 10 diantaranya sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam proses pencarian.
“Pencarian kedua korban ini, masih akan terus dilakukan selama tujuh hari pasca dinyatakan hilang. Jadi, dua korban ini akan kita cari sampai 3 hari ke depan meskipun pihak keluarga, ahli waris ini sudah ikhlas, tetapi sebagai aparat pelayan masyarakat kita akan cari sampai 1 minggu 24 jam,” jelasnya.
“Kami mohon doanya untuk dua korban yang belum ditemukan ini bisa ditemukan," ujarnya.
Untuk penanganan pasca bencana di Kabupaten Sukabumi ini, BNPB akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan provinsi. Hal ini, dilakukan agar kebutuhan logistik bagi para pengungsi bencana di Kabupaten Sukabumi dipastikan terpenuhi dan disalurkan tepat sasaran.
"Pengungsi per hari ini, tercatat kurang lebih 3.156 KK yang mengungsi. Tentu saja data ini akan bergerak terus sesuai dengan hasil pendataan yang dilakukan di lapangan, secara terus menerus. Pengungsi yang terpusat ini ada dua titik dan sebagian besar mereka mengungsi secara mandiri atau mengungsi ke rumah saudara terdekatnya yang dinilai aman,” tukasnya.
Meski demikian, pihaknya memastikan untuk kebutuhan logistik baik untuk para pengungsi secara terpusat, maupaun pengungsi mandiri, dapat dipastikan terpenuhi secara maksimal. Lantaran, gudang logistik di Kabupaten Sukabumi, dinilai cukup.
“Posko tanggap darurat bencana saat ini, sudah dialihkan ke Pendopo Sukabumi dari sebelumnya di Pendopo Palabuhanratu. Sementara, Pendopo Palabuhanratu sekarang menjadi posko logistik,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
KBBI Sebut ASN Depok Terlibat Mobilisasi Kampanye Paslon 02
PKS tidak Sekuat Dulu, Runtuh Oleh Koalisi Gemuk Setelah 20 Tahun Kuasai Depok
Pilkada Depok 2024 : 546.662 Warga Depok Ogah Nyoblos, Ini Sejarah Golput dari Pilkada ke Pilkada
Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni Bantah Keputusan DKPP, Begini Penjelasannya
Sukabumi Darurat Bencana : 27 Desa Dihujam Banjir Bandang, Pergerakan Tanah, hingga Tanah Longsor
BMKG Angkat Suara Soal Sukabumi Dikepung Bencana : Cuaca Ekstrem Diperkirakan Masih Terjadi Tiga Hari ke Depan
Prof Heri Hermansyah Resmi Jabat Rektor UI Periode 2024 hingga 2029